PASUNDAN EKSPRES - Harris mendesak Netanyahu untuk meringankan penderitaan di Gaza. Wakil Presiden AS Kamala Harris menekan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk membantu mencapai kesepakatan gencatan senjata Gaza yang akan meringankan penderitaan warga sipil Palestina.
“Sudah saatnya perang ini diakhiri,” ujar Harris dalam sebuah pernyataan yang disiarkan di televisi setelah ia mengadakan pembicaraan tatap muka dengan Netanyahu, dikutip Reuters, Jumat (26/7).
Kamala Harris, yang kemungkinan akan menjadi calon presiden Partai Demokrat, tidak menyiapkan pernyataannya terkait krisis kemanusiaan yang sedang terjadi di Gaza. Hal ini terjadi setelah 9 bulan perang antara Israel dan militan Hamas.
Harris Mendesak Netanyahu untuk Meringankan Penderitaan di Gaza
Kamala Harris mengatakan jika kita tidak boleh membiarkan diri kita mati rasa terhadap penderitaan yang tengah terjadi. Bahkan Harris mengaku ia tidak akan diam saja.
Pernyataan Kamala Harris terdengar sangat tegas dan serius, menimbulkan pertanyaan apakah dia akan bersikap lebih agresif dalam menghadapi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu jika terpilih menjadi Presiden pada 5 November mendatang.
Meskipun demikian, para pengamat tidak memperkirakan akan ada perubahan besar dalam kebijakan Amerika Serikat terhadap Israel, yang merupakan sekutu terdekat Washington di kawasan Timur Tengah. Konflik antara Israel dan militan Hamas di Gaza ini dimulai pada tanggal 7 Oktober.
Pada tanggal tersebut, para militan Hamas melakukan serangan ke wilayah selatan Israel dari Gaza. Serangan ini mengakibatkan 1.200 orang tewas, dan menurut perhitungan Israel, lebih dari 250 orang ditawan.
BACA JUGA: 14 Faksi Bersatu untuk Palestina, Siap Mendamaikan Kedua Belah Pihak
BACA JUGA: Eksistensi Israel di Olimpiade Paris 2024, begini Gambarannya Jika Diboikot
Serangan balasan yang dilakukan Israel di Gaza telah mengakibatkan lebih dari 39.000 korban jiwa. Situasi ini telah menimbulkan bencana kemanusiaan yang parah di wilayah tersebut.
Sebagian besar daerah di Gaza telah porak-poranda, menyebabkan banyak penduduk harus mengungsi dari rumah mereka. Selain itu, warga juga mengalami kelaparan dan kekurangan bantuan darurat yang mendesak.
Presiden Biden sebelumnya telah bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Dalam pertemuan tersebut, Biden menyampaikan kepada Netanyahu bahwa Israel perlu menutup celah-celah tertentu untuk dapat mencapai gencatan senjata di Gaza.
Selain itu, Biden juga mengatakan kepada Netanyahu bahwa Israel harus menghilangkan hambatan-hambatan yang menghalangi aliran bantuan kemanusiaan ke wilayah tersebut.
(ipa)