Internasional

Trump Mempertanyakan Identitas Kamala Harris di Konvensi Wartawan Kulit Hitam

Trump Mempertanyakan Identitas Kamala Harris di Konvensi Wartawan Kulit Hitam

PASUNDAN EKSPRES - Trump mempertanyakan identitas Harris di konvensi wartawan kulit hitam. Dalam pertemuan tahunan terbesar untuk jurnalis kulit hitam di Amerika Serikat pada hari Rabu, kandidat Partai Republik untuk Presiden AS, Donald Trump, secara keliru mengatakan bahwa rivalnya dari Partai Demokrat, Kamala Harris, sebelumnya telah meremehkan warisan dan identitas kulit hitamnya. 

Mantan Presiden Trump mengatakan bahwa Kamala Harris berasal dari keturunan India dan hanya mempromosikan kepentingan orang-orang India.

Trump Mempertanyakan Identitas Kamala Harris 

Trump mengatakan lagi bahwa dia tidak tahu orang tersebut berkulit hitam hingga beberapa tahun terakhir, dan sekarang orang itu ingin dikenal sebagai orang kulit hitam. Pernyataan Trump tersebut mendapat cemooh dan reaksi negatif dari sekitar 1.000 orang yang hadir pada saat itu.

"Jadi saya tidak tahu, apakah dia orang India atau orang kulit hitam? Tapi tahukah Anda, saya menghormati keduanya, tapi dia jelas tidak, karena dia adalah orang India, dan kemudian tiba-tiba dia berubah, dan dia menjadi orang kulit hitam," ujar Trump dikutip Reuters, Kamis (1/8). 

BACA JUGA: Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh Meninggal di Iran, semakin Sulit Mencapai Gencatan Senjata

BACA JUGA: Korea Selatan jadi Negara dengan Tingkat Kesuburan Total Terendah ke-2 di Dunia

Kamala Harris, yang memiliki latar belakang keturunan India dan Jamaika, telah lama mengidentifikasi dirinya sebagai orang berkulit hitam dan orang Asia. Dia adalah orang berkulit hitam dan orang Amerika Asia pertama yang menjabat sebagai Wakil Presiden.

"Apa yang baru saja dia katakan sangat menjijikkan," kata Sekretaris Pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre dalam sebuah konferensi pers menanggapi pernyataan Trump yang seolah menghina Kamala Harris. 

Sejak meluncurkan kampanye pencalonannya untuk Gedung Putih awal bulan Juli, Kamala Harris telah menghadapi berbagai serangan seksis dan rasis di media sosial, dengan beberapa akun sayap kanan mempertanyakan latar belakang rasialnya.

Para pemimpin Partai Republik telah mendesak anggota parlemen mereka untuk menahan diri dalam menyerang Harris secara pribadi dan alih-alih fokus pada posisi kebijakannya.

(ipa)

Berita Terkait
Terkini Lainnya

Lihat Semua