PASUNDAN EKSPRES - Presiden Joe Biden mengatakan "Saya tidak akan kemana-mana" ketika menghadapi seruan dari banyak anggota Partai Demokrat untuk mengakhiri upaya pencalonannya kembali.
Presiden Joe Biden Pantang Mundur di Pemilihan Umum
Pada perayaan Hari Kemerdekaan Amerika (Empat Juli) hari Kamis, Biden menggunakan kesempatan tersebut untuk menjawab keraguan tentang stamina dan ketajaman mentalnya dalam melanjutkan kampanyenya untuk pencalonan kembali.
Penampilan goyah Presiden Biden, yang berusia 81 tahun, pada debat 27 Juni dengan rivalnya dari Partai Republik, Donald Trump, telah membuat setiap penampilannya kini diawasi dengan ketat.
BACA JUGA: Pengiriman Balon Berisi Sampah Dinilai sebagai Bentuk Terorisme Lunak
BACA JUGA: Pejabat AS Ramai-ramai Resign Imbas Dukungan Biden untuk Israel
Banyak pemilih Demokrat khawatir apakah Biden dapat mempertahankan ritme kerjanya selama 4,5 tahun ke depan jika terpilih kembali. Beberapa orang dalam partainya juga telah mendesak Biden untuk mundur dari pencalonan kembali.
Pada Hari Kemerdekaan Amerika (4 Juli) hari Kamis, Presiden Biden menjadi tuan rumah perayaan tahunan di Gedung Putih. Acara tersebut termasuk mengadakan acara barbekyu untuk beberapa ribu anggota militer yang masih aktif dan keluarganya.
Dalam acara tersebut Presiden Biden tampil mengenakan setelan jas tanpa dasi. Beliau memulai sambutannya dengan mengucapkan "Selamat Hari Kemerdekaan!" kepada hadirin.
Dalam menyampaikan pidato singkatnya, Presiden Biden membaca dari teleprompter dan tidak membuat kesalahan besar.
Namun, pada satu titik, Biden tampaknya keluar dari naskah pidatonya untuk merujuk pada pemakaman perang yang tidak pernah dikunjungi oleh mantan Presiden Trump saat masih menjabat.
"Ngomong-ngomong, Anda tahu, saya pernah berada di pemakaman Perang Dunia Pertama di Prancis. Salah satu kolega kami, seorang mantan presiden tidak ingin pergi ke sana..." ucap Biden dengan suara yang terdengar rendah, dikutip dari Reuters, Jumat (5/7).
Ketika berbaur dengan para tamu, ada seseorang yang bahkan berseru kepada Biden untuk memintanya terus berjuang, di mana seruan tersebut merujuk pada pemilihan umum.
Biden menanggapinya dengan mengatakan bahwa ia tidak akan mundur. Biden juga mengulangi janjinya untuk tetap maju dalam pencalonan presiden mesipun banyak yang memintanya untuk mundur.
Salah satu yang menyeru Biden untuk mundur adalah cucu dari pendiri The Walt Disney Company yang juga menjadi donatur utama Partai Demokrat.
Dalam wawancara dengan CNBC pada hari Kamis, Disney mengatakan bahwa ia akan menghentikan semua sumbangan kepada Partai Demokrat sampai Biden mengundurkan diri.
Sumber lain juga menyebutkan bahwa Wakil Presiden Kamala Harris dianggap sebagai pesaing utama untuk menggantikan Biden sebagai calon Partai Demokrat jika Biden memutuskan untuk mundur.
Meskipun begitu, para sekutu Biden percaya bahwa Harris dapat meredakan kekhawatiran para pemilih dan donatur Demokrat.
(ipa)