PASUNDAN EKSPRES - Dukungan Presiden Amerika Serikat Joe Biden terhadap Israel dalam konflik di Jalur Gaza telah memicu gelombang pengunduran diri dari belasan pejabat AS.
Para pejabat AS tersebut menuduh Biden mengabaikan kekejaman yang dilakukan Israel terhadap Palestina.
Pemerintahan Biden membantah tuduhan ini dengan mengacu pada kritik yang telah disampaikan Washington terhadap tingginya jumlah korban sipil di Gaza serta usaha meningkatkan bantuan kemanusiaan ke wilayah yang dilanda perang tersebut.
Pengunduran Diri Pejabat AS
Beberapa pejabat AS yang mengundurkan diri menyatakan alasan mereka secara terbuka:
1. Anna Del Castillo - Pejabat Gedung Putih
Del Castillo mengundurkan diri dari jabatannya sebagai wakil direktur di Kantor Manajemen dan Anggaran Gedung Putih pada April sekaligus menjadi pejabat Gedung Putih pertama yang mengundurkan diri karena kebijakan AS terhadap Jalur Gaza.
BACA JUGA:Virus Mematikan Muncul di Israel, 100 Orang telah Terinfeksi
BACA JUGA:Donald Trump dalam Pilpres AS 2024: Menarik Perhatian Pelajar Asing dengan Janji Green Card
2. Alexander Smith - Kontraktor USAID
Smith mengundurkan diri sebagai kontraktor USAID pada akhir Mei.
Ia menuduh otoritas AS melakukan penyensoran setelah badan tersebut membatalkan publikasi presentasinya tentang kematian ibu dan anak di kalangan warga Palestina.
3. Stacy Gilbert - Departemen Luar Negeri AS
Gilbert, yang bekerja di Biro Kependudukan, Pengungsi, dan Migrasi, mengundurkan diri pada akhir Mei.
Stacy menilai laporan pemerintah kepada Kongres AS secara keliru menyatakan bahwa Israel tidak memblokir bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza.
4. Lily Greenberg Call - Pejabat Departemen Dalam Negeri AS
Greenberg Call mengundurkan diri pada Mei dan menyatakan, "Sebagai seorang Yahudi, saya tidak bisa mendukung malapetaka di Gaza."
BACA JUGA:Ini Dia 5 Fakta Debat Pilpres AS, Biden dan Trump yang sudah Dimulai Hari Ini
5. Hala Rharrit - Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS
Rharrit mundur dari jabatannya sebagai juru bicara bahasa Arab pada Departemen Luar Negeri AS pada April.
Dalam pernyataannya di LinkedIn, Rharrit secara terbuka menentang kebijakan AS di Jalur Gaza.
6. Annele Sheline - Pejabat Departemen Luar Negeri AS
Sheline mengundurkan diri dari Biro Hak Asasi Manusia di Departemen Luar Negeri AS pada akhir Maret.
Dalam tulisannya yang dimuat CNN, Sheline menyatakan tidak bisa bekerja di pemerintahan yang "memungkinkan kekejaman seperti itu".
7 Tariq Habash - Pejabat Departemen Pendidikan AS
Habash, seorang warga AS keturunan Palestina, mundur dari jabatannya sebagai asisten khusus di Kantor Perencanaan Departemen Pendidikan AS pada Januari.
8. Josh Paul - Pejabat Departemen Luar Negeri AS
Paul mengundurkan diri dari jabatannya sebagai direktur Biro Urusan Politik dan Militer di Departemen Luar Negeri AS pada Oktober tahun lalu.
Ia menjadi pejabat pertama yang mengundurkan diri dengan alasan dukungan AS untuk Israel.
BACA JUGA:Hujan Deras Melanda Korea Selatan dengan Angin Kencang, Listrik Padam dan Tanah Longsor
9. Harrison Mann - Angkatan Darat AS dan Badan Intelijen Pertahanan
Mann, yang berpangkat Mayor di Angkatan Darat AS dan pejabat Badan Intelijen Pertahanan, mengundurkan diri pada November tahun lalu dan baru mengumumkan alasannya pada Mei karena adanya kebijakan pemerintah AS di Jalur Gaza.
10. Maryam Hassanein - Asisten Khusus pada Departemen Dalam Negeri AS
Hassanein mengundurkan diri dari jabatannay pada Selasa, 2 Juli 2024 waktu setempat sekaligus mengecam kebijakan luar negeri yang dibuat oleh Biden.
11. Mohammed Abu Hashem - Angkatan Udara AS
Abu Hashem merupakan warga AS keturunan Palestina dan dia mengakhiri karirnya karena kehilangan kerabat-kerabanya di Jalur Gaza.
12. Riley Rivermore - Insinyur Angkatan Udara AS
Ia mengundurkan diri pada pertengahan Juni lalu.
"Saya tidak ingin mengejarkan seseuatu yang bisa berbalik dan digunakan untuk membantai orang-orang yang tidak bersalah,"
Pengunduran diri para pejabat AS ini mencerminkan ketidakpuasan yang mendalam terhadap kebijakan pemerintahan Biden mengenai konflik di Jalur Gaza. (pm)