PASUNDAN EKSPRES - Korut kirim balon yang berisikan kotoran dan sampah ke Korsel. Dalam tindakan yang dianggap sebagai provokasi, pekan ini Korea Utara telah menerbangkan ratusan balon besar yang berisi berbagai macam sampah ke wilayah Korea Selatan, yang merupakan rival regionalnya.
Dilansir dari AP News, Jumat (31/5), sampah yang dibuang melalui balon-balon tersebut termasuk kotoran, puntung rokok, sobekan kain, baterai bekas, dan bahkan kabarnya juga popok.
Korut Kirim Balon yang Berisikan Kotoran dan Sampah
Kim Yo-jong yang merupakan kakak perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, mengkonfirmasi bahwa Korea Utara memang mengirimkan ratusan balon besar yang berisi berbagai macam sampah ke wilayah Korea Selatan.
Ia mengatakan bahwa pengiriman balon-balon tersebut merupakan pemenuhan atas ancaman sebelumnya dari negaranya untuk "menjatuhkan gundukan sampah dan kotoran" di Korea Selatan.
Menurut Kim Yo-jong, tindakan ini merupakan tanggapan Korea Utara terhadap kampanye selebaran yang dilakukan oleh para aktivis dari Korea Selatan.
Kampanye selebaran tersebut dianggap sebagai provokasi oleh Korea Utara, yang kemudian membalas dengan mengirimkan balon-balon berisi sampah ke wilayah negara tetangganya.
Menurut para ahli, kampanye pengiriman balon-balon sampah oleh Korea Utara ke Korea Selatan ditujukan untuk memicu perpecahan di dalam masyarakat Korea Selatan. Tujuannya adalah untuk mendorong kritik terhadap kebijakan pemerintah konservatif Korea Selatan yang keras terhadap Korea Utara.
BACA JUGA: Menanti Sikap Taylor Swift untuk Palestina Melalui Surat dari Swifties: "Speak Now, Taylor"
BACA JUGA: China Melakukan Razia terhadap Akun Influencer yang Suka Pamerkan Kekayaan di Medsos
Selain itu, para ahli juga berpendapat bahwa Korea Utara kemungkinan akan melakukan provokasi-provokasi baru dalam beberapa bulan ke depan.
Tindakan-tindakan provokatif tersebut diperkirakan akan dilakukan untuk mencampuri atau mempengaruhi proses pemilihan presiden di Amerika Serikat yang akan berlangsung pada bulan November.
Sejak Selasa malam, sekitar 260 balon udara yang diluncurkan dari Korea Utara telah ditemukan di berbagai wilayah Korea Selatan. Meskipun jumlahnya cukup besar, pihak militer Korea Selatan menyatakan bahwa penyelidikan awal tidak menemukan adanya bahaya yang serius dari balon-balon tersebut.
Menurut keterangan pihak militer, sampah yang diikatkan pada balon-balon itu tidak mengandung bahan-bahan berbahaya seperti zat kimia, biologis, atau radioaktif.
Menurut Koh Yu-hwan, seorang profesor emeritus di Universitas Dongguk Seoul, Korea Utara kemungkinan besar telah memutuskan bahwa kampanye peluncuran balon udara merupakan cara yang lebih efektif untuk memaksa pemerintah Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol untuk mengambil tindakan tegas terhadap penyebaran selebaran di Korea Selatan.
Korea Utara sangat sensitif terhadap selebaran yang kadang-kadang dikirimkan oleh aktivis Korea Selatan melewati perbatasan menggunakan balon mereka sendiri. Selebaran-selebaran tersebut berisi informasi mengenai dunia luar serta kritik terhadap pemerintahan otoriter dinasti Kim di Korea Utara.
Hal ini disebabkan karena sebagian besar dari 26 juta penduduk Korea Utara hanya memiliki akses yang sangat terbatas terhadap berita dan informasi asing.
(ipa)