Internasional

Cuaca Ekstrem bikin Was-was, Seluruh Dunia beri Peringatan Gelombang Panas

Cuaca Ekstrem bikin Was-was, Seluruh Dunia beri Peringatan Gelombang Panas

PASUNDAN EKSPRES - Cuaca ekstrem menewaskan banyak orang di seluruh dunia. Saat memasuki awal musim panas di Belahan Bumi Utara, gelombang panas mengerikan telah mendominasi kota-kota di empat benua.

Cuaca Ekstrem bikin Was-was 

Hal ini menjadi sebuah tanda bahwa perubahan iklim kemungkinan besar akan kembali memicu terjadinya rekor suhu panas yang bahkan dapat melampaui rekor musim panas tahun sebelumnya, yang merupakan musim panas terpanas dalam kurun waktu 2.000 tahun terakhir.

Rekor suhu yang melampaui batas normal dalam beberapa hari terakhir ini diduga telah mengakibatkan ratusan, bahkan ribuan korban jiwa di wilayah-wilayah Asia dan Eropa. 

Saat ini, di Arab Saudi, hampir dua juta jamaah haji sedang menjalankan ibadah haji di Masjidil Haram, Mekkah, pada minggu ini.

BACA JUGA: Gebrakan Los Angeles dalam Membuat Kebijakan Larangan Penggunaan HP di Sekolah

BACA JUGA: Tank-tank Israel Masuk Lebih Dalam ke Rafah, Paksa Warga Mengungsi lagi

Namun, menurut laporan dari pihak berwenang di luar negeri, ratusan orang telah meninggal dunia selama perjalanan ibadah haji tersebut, di tengah kondisi cuaca yang mencapai suhu di atas 51 derajat Celsius (124 derajat Fahrenheit).

Menurut sumber-sumber medis dan keamanan Mesir yang dikutip oleh Reuters pada hari Kamis, setidaknya 530 warga Mesir telah meninggal dunia saat berpartisipasi dalam suatu kegiatan tertentu.

Jumlah ini meningkat dari 307 orang yang dilaporkan pada hari sebelumnya. Sebanyak 40 orang lainnya masih dinyatakan hilang.

Menurut Observatorium Bumi milik Badan Kelautan dan Atmosfer Nasional Amerika Serikat (NOAA), negara-negara di sekitar Laut Mediterania telah mengalami satu minggu tambahan dengan cuaca panas yang terik.

Kondisi iklim yang ekstrem ini telah memicu terjadinya kebakaran hutan, mulai dari Portugal hingga Yunani, serta di sepanjang pesisir utara Afrika di Aljazair.

Menurut para ahli meteorologi di Serbia, suhu diperkirakan akan mencapai sekitar 40 derajat Celsius (104 derajat Fahrenheit) pada minggu ini.

Hal tersebut disebabkan oleh angin yang berasal dari Afrika Utara, yang mendorong masuknya gelombang panas ke seluruh wilayah Balkan.

Di negara Montenegro, otoritas kesehatan telah mengeluarkan peringatan bagi penduduk untuk tetap berada di tempat yang teduh hingga menjelang sore hari.

Meskipun demikian, puluhan ribu turis tetap mencari kesegaran dengan mengunjungi pantai-pantai sepanjang pesisir Laut Adriatik.

(ipa)

Berita Terkait
Terkini Lainnya

Lihat Semua