Internasional

Kekerasan Berkobar di UCLA ketika Polisi Mengakhiri Protes di Columbia

Kekerasan Berkobar di UCLA ketika Polisi Mengakhiri Protes di Columbia
Kekerasan Berkobar di UCLA ketika Polisi Mengakhiri Protes di Columbia (Image From: SaltWire)

PASUNDAN EKSPRES - Kekerasan berkobar di UCLA ketika polisi mengakhiri protes di Columbia. Tegangan yang meningkat di berbagai kampus di Amerika Serikat mencapai puncaknya pada hari Rabu, (1/5/2024), ketika para pendukung pro-Israel menyerang perkemahan demonstran pro-Palestina di UCLA.

Insiden tersebut terjadi beberapa jam setelah polisi menangkap para aktivis yang menduduki sebuah gedung di Universitas Columbia dan membersihkan tenda-tenda kampus mereka.

Kekerasan Berkobar di UCLA ketika Polisi Mengakhiri Protes 

Video yang diambil oleh seorang saksi mata dari University of California di Los Angeles (UCLA), menunjukkan sekelompok orang yang menggunakan tongkat atau galah untuk memukul papan kayu yang digunakan sebagai barikade darurat untuk melindungi para demonstran pro-Palestina. Kejadian ini terjadi sebelum polisi akhirnya dipanggil ke kampus.

Pada hari Rabu kemarin, universitas memutuskan untuk membatalkan kelas-kelas, dan Rektor UCLA, yaitu Gene Block mengatakan bahwa pihak kampus akan melakukan investigasi yang berpotensi mengarah pada penangkapan, pengusiran, dan pemecatan.

Dalam pernyataannya, Block menyebut serangan terhadap demonstran pro-Palestina sebagai tindakan mengerikan. Serangan ini terjadi beberapa jam setelah perkemahan demonstran tersebut dinyatakan melanggar hukum oleh UCLA. Block juga menyebut pelaku serangan sebagai sekelompok penghasut.

Karen Bass yang merupakan Walikota Los Angeles memutuskan untuk kembali ke kota lebih awal dari kunjungannya ke Washington. Ia mengeluarkan pernyataan terpisah yang mengutuk kekerasan yang terjadi semalam dan mendesak dilakukannya penyelidikan.

BACA JUGA: Universitas Columbia Hentikan Demonstran pro-Palestina setelah Perundingan Pembubaran Kamp Gagal

BACA JUGA: Momen 29 April: Anniversary Pernikahan Kate Middleton dan Pangeran William

Sementara itu, hal yang sama dilakukan oleh Gubernur California, Gavin Newsom yang juga mengeluarkan pernyataan terpisah yang mengutuk kekerasan tersebut dan menyerukan dilakukannya penyelidikan.

Departemen Kepolisian Los Angeles dan pihak universitas tidak memberikan jawaban atas pertanyaan dari Reuters terkait apakah ada penangkapan yang dilakukan dalam konfrontasi tersebut. Konfrontasi dimulai sekitar pukul 23.00 waktu setempat dan berlangsung selama dua atau tiga jam.

Di New York City, puluhan polisi dengan helm dan perlengkapan taktis menangkap para demonstran pro-Palestina yang menduduki Hamilton Hall, sebuah gedung akademis di Universitas Columbia.

Menurut Walikota Eric Adams, polisi telah menangkap sekitar 300 orang di Universitas Columbia dan City College of New York. Banyak dari mereka yang ditangkap dihadapkan dengan tuduhan melakukan pelanggaran masuk tanpa izin dan tindak kriminal lainnya.

Bentrokan yang terjadi di UCLA dan di New York merupakan bagian dari aksi aktivisme mahasiswa di Amerika Serikat yang paling besar sejak unjuk rasa dan pawai anti-rasisme yang terjadi pada tahun 2020.

Aksi protes ini terjadi setelah serangan yang terjadi pada tanggal 7 Oktober di Israel selatan oleh militan Hamas dari Jalur Gaza, serta serangan Israel terhadap daerah kantong Palestina.

(ipa)

Berita Terkait