Internasional

Prancis Meningkatkan Peringatan Kewaspadaan Teror ke Level Tertinggi, Pasca Penembakan Moskow

Prancis Meningkatkan Peringatan Kewaspadaan Teror ke Level Tertinggi, Pasca Penembakan Moskow

PASUNDAN EKSPRES - Prancis meningkatkan peringatan kewaspadaan teror ke level tertinggi. Setelah terjadi penembakan di Moskow, Pemerintah Prancis telah meningkatkan tingkat peringatan siaga teror ke level tertinggi.

Hal ini diumumkan oleh Perdana Menteri Gabriel Attal setelah mengadakan pertemuan dengan para pejabat keamanan dan pertahanan tingkat tinggi bersama Presiden Emmanuel Macron pada hari Minggu, (24/3/2024).

Prancis Meningkatkan Peringatan Kewaspadaan

Dalam sebuah posting di X, Attal mengatakan bahwa keputusan tersebut diambil dengan mempertimbangkan klaim tanggung jawab yang dilakukan oleh ISIS terhadap serangan di Moskow dan ancaman yang terus menerus menghadapi negara tersebut. Keputusan ini diambil beberapa bulan sebelum Paris menjadi tuan rumah Olimpiade.

Di Prancis, terdapat tiga tingkat dalam sistem peringatan teror, dan tingkat yang tertinggi diaktifkan ketika terjadi serangan di Prancis atau di luar negeri, atau ketika ada ancaman serangan yang dianggap akan segera terjadi.

BACA JUGA: Penembakan Massal Terjadi di Moskow Rusia, 60 Orang Tewas dan 100 Orang Luka-Luka

BACA JUGA: Guna Menekan Angka Migrasi, Persyaratan Visa Pelajar Australia akan Dipersulit! Berikut Kebijakan Terbarunya

Sistem tersebut memungkinkan untuk dilakukan tindakan keamanan yang ekstra, seperti peningkatan patroli oleh pasukan bersenjata di tempat umum seperti stasiun kereta, bandara, dan situs-situs keagamaan.

Pada Jumat, 22 Maret 2024 telah terjadi serangan penembakan di dekat Moskow, di mana setidaknya 40 orang tewas dan 145 orang lainnya mengalami luka-luka.

Serangan tersebut dilakukan oleh orang-orang bersenjata yang mengenakan pakaian tertutup yang menargetkan para penonton konser. Serangan tersebut merupakan salah satu serangan paling mematikan yang terjadi di Rusia dalam beberapa dekade terakhir.

Sebuah rekaman video yang tersebar di media sosial menunjukkan  orang-orang mengambil tempat duduk mereka di dalam sebuah aula, kemudian mereka terlihat panik dan berusaha keluar melalui pintu keluar ketika tembakan berulang kali terdengar, disertai dengan teriakan.

Video lainnya menunjukkan sekelompok pria yang menembaki orang-orang. Dalam video tersebut, beberapa korban terlihat tergeletak tidak berdaya. 

Kelompok militan ISIS, yang sebelumnya berusaha menguasai wilayah besar di Irak dan Suriah, mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. 

Pihak Rusia mengumumkan pada hari Sabtu bahwa mereka telah menangkap empat pria bersenjata yang dicurigai terlibat dalam penembakan tersebut, sementara tujuh orang lainnya juga telah ditahan.

(ipa)

 

 

Berita Terkait
Terkini Lainnya

Lihat Semua