PASUNDAN EKSPRES - Efek natrium dehidroasetat dalam makanan. Baru-baru ini, salah satu makanan, dikabarkan mengandung bahan kosmetik yang cukup berbahaya, yaitu roti Okko.
Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). BPOM mengungkapkan bahwa roti Okko mengandung natrium dehidroasetat yang merupakan bahan pengawet yang berbahaya.
Alhasil, karena temuan tersebut, BPOM lantas meminta produsen roti Okko untuk menarik produk mereka dari peredaran. Bahkan, produsen wajib memusnahkan roti Okko dan melaporkanya kepada BPOM. Lalu, sebenarnya apa itu natrium dehidroasetat?
Apa itu Natrium Dehidroasetat?
Natrium dehidroasetat atau sodium dehydroacetate (SDHA) merupakan garam natrium yang berasal dari asam dehidroasetat. Senyawa ini memiliki kemampuan yang efektif dalam menghambat pertumbuhan berbagai mikroorganisme, seperti bakteri, ragi, dan jamur.
Dengan kata lain, natrium dehidroasetat adalah suatu bahan pengawet yang dapat digunakan untuk memperpanjang umur simpan suatu produk dengan cara mencegah pertumbuhan mikroba yang dapat merusak produk tersebut.
Secara kimia, natrium dehidroasetat memiliki rumus molekul C8H7Na04. Senyawa ini memiliki kemampuan untuk menghambat enzim-enzim yang penting bagi pertumbuhan dan perkembangbiakan mikroorganisme, seperti bakteri, ragi, dan jamur.
BACA JUGA: Roti Okko Ditarik Peredarannya, Positif Mengandung Bahan Kosmetik Natrium Dehidroasetat
BACA JUGA: Viral! Banyak Bocil ke RSCM Buat Cuci Darah!
Dikutip dari Halodoc, secara fisik, natrium dehidroasetat berbentuk bubuk berwarna putih yang tidak memiliki rasa dan tidak menimbulkan bau.
Secara umum, natrium dehidroasetat digunakan sebagai bahan tambahan dalam berbagai produk kosmetik, seperti losion dan skin care. Selain pada produk kosmetik, natrium dehidroasetat juga dimanfaatkan dalam produk perawatan pribadi lainnya, seperti pada produk perawatan kuku, rambut, dan parfum.
Efek Natrium Dehidroasetet
Meskipun natrium dehidroasetat atau sodium dehydroacetate (E266) telah mendapatkan persetujuan penggunaan dari Food and Drug Administration (FDA) di Amerika Serikat, namun persetujuan tersebut hanya terbatas untuk penggunaan pada sayur labu siam yang telah dipotong atau dikupas.
Karena persetujuan penggunaan natrium dehidroasetat atau sodium dehydroacetate (E266) oleh FDA di Amerika Serikat hanya terbatas pada labu siam potong atau kupas, maka penggunaan senyawa ini pada jenis makanan lainnya belum dapat dipastikan tingkat keamanannya.
Lebih penting lagi, penggunaan senyawa kimia, khususnya sebagai pengawet dalam makanan, harus ditentukan batas maksimum penggunaannya yang diperbolehkan. Hal ini penting agar penggunaan senyawa tersebut tidak menimbulkan dampak yang berbahaya bagi kesehatan.
Oleh karena itu, penggunaan natrium dehidroasetat atau sodium dehydroacetate pada semua jenis makanan harus diatur dengan aturan yang jelas dan memiliki batas maksimum kandungan yang diizinkan. Hal ini penting untuk memastikan bahwa penggunaan senyawa tersebut tidak menimbulkan risiko kesehatan bagi konsumen yang mengonsumsi.
Penggunaan natrium dehidroasetat atau sodium dehydroacetate sebagai bahan pengawet pada makanan harus diatur dan dibatasi dengan aturan yang jelas. Artinya, setiap jenis makanan yang mengandung senyawa ini harus memiliki standar atau batasan maksimum yang diperbolehkan.
Namun, ada beberapa efek samping yang memang perlu diperhatikan, terutama jika dikonsumsi dengan jumlah yang banyak.
- Alergi: Gejala alergi yang mungkin timbul dapat berupa ruam pada kulit, rasa gatal, dan dalam kasus yang lebih parah, dapat menyebabkan kesulitan bernapas.
- Gangguan Pencernaan: Mengonsumsi sodium dehydroacetate dalam jumlah yang sangat tinggi dapat menyebabkan gangguan pada sistem pencernaan, seperti mual, muntah, dan diare.
- Potensi Efek Toksik: Studi pada hewan percobaan telah menunjukkan bahwa mengonsumsi sodium dehydroacetate dalam dosis yang sangat tinggi dapat menyebabkan efek toksik pada organ-organ vital seperti hati dan ginjal.
Nah, itulah mengenai beberapa hal yang berkaitan dengan natrium dehidroasetat.
(ipa)