PASUNDAN EKSPRES - Batu akik, yang sempat menjadi tren populer di kalangan masyarakat, sering kali dikaitkan dengan berbagai kepercayaan dan potensi energi. Ada yang meyakini batu akik memiliki kekuatan tertentu yang dapat mempengaruhi kehidupan penggunanya. Tetapi apakah benar batu akik memiliki energi, ataukah itu hanya mitos belaka? Mari kita telaah lebih lanjut.
Menurut Kepala Museum Geologi Bandung, Sinung Baskoro, tidak semua batu memiliki energi yang dapat mempengaruhi lingkungan sekitar. Bahkan, ada batu akik yang tidak memancarkan energi sama sekali. Untuk menguji apakah sebuah batu memiliki energi, Sinung memberikan cara yang cukup sederhana: gesekkan batu tersebut pada layar sentuh (touch screen) ponsel atau laptop.
“Jika aplikasi pada ponsel atau kursor pada laptop bisa bergerak atau terbuka, itu bisa jadi tanda bahwa batu tersebut memiliki energi,” ujar Sinung. Ia menambahkan bahwa tidak semua orang akan merasakan energi yang sama dari batu akik, karena hal tersebut sangat tergantung pada sugesti dan keyakinan individu.
Tetapi Sinung juga mengingatkan untuk tidak terlalu terpaku pada batu akik sebagai sumber kekuatan. Menurutnya, fenomena ini lebih dekat dengan metafisika dan keyakinan pribadi daripada bukti ilmiah yang kuat. Ia memberi contoh tentang orang-orang yang mempercayai bahwa batu Bacan dapat menyembuhkan stroke. Meskipun ada yang merasa membaik, Sinung mengingatkan agar tidak jatuh pada pemahaman yang bisa berujung pada kesyirikan.
"Jangan pernah menganggap batu akik sebagai segalanya," pesan Sinung. Ia juga menyarankan agar masyarakat tetap bijak dalam memahami fenomena ini, mengingat adanya pro dan kontra di kalangan ilmuwan terkait kepercayaan pada batu akik.
Jadi, meskipun ada klaim bahwa batu akik dapat memancarkan energi, penting untuk melihatnya dari berbagai sudut pandang. Kepercayaan pada batu akik lebih bersifat subjektif, dan yang terpenting adalah bagaimana seseorang menyikapinya dengan bijak tanpa terjerumus pada hal yang dapat merugikan.