Waspada! Ini 8 Tipe Atasan Toxic yang Diam-Diam bikin Kamu Stres Setiap Hari

Waspada! Ini 8 Tipe Atasan Toxic yang Diam-Diam bikin Kamu Stres Setiap Hari (Image From: Pexels/Yan Krukau)
Tipe atasan ini mungkin terlihat ramah di luar, tapi sebenarnya suka memanfaatkan keadaan demi keuntungan pribadi.
Ia pandai memanipulasi emosi, menyebarkan informasi yang setengah benar, atau sengaja menciptakan konflik antar tim agar tetap menjadi pusat kendali.
Mereka sering menggunakan taktik seperti mengadu domba antar rekan kerja atau memberikan pujian palsu hanya untuk memanfaatkan situasi. Karyawan yang bekerja di bawah manipulasi seperti ini akan merasa kebingungan, tidak percaya diri, bahkan trauma.
Waspadai pola komunikasinya dan dokumentasikan segala bentuk komunikasi penting. Jangan mudah terbawa emosi dan tetap jaga profesionalisme.
3. Komunikasi yang Jelek
Atasan toxic sering memiliki gaya komunikasi yang negatif, seperti berbicara dengan nada tinggi, merendahkan, atau bahkan sarkastis. Alih-alih memberi arahan dengan jelas, mereka membuat suasana menjadi tegang dan membingungkan.
Komunikasi yang tidak efektif seperti ini sangat berbahaya karena menyebabkan miskomunikasi yang bisa berujung pada kesalahan fatal. Tim pun menjadi tidak nyaman untuk berdiskusi atau menyampaikan ide.
Kalau memungkinkan, mintalah klarifikasi secara tertulis untuk memastikan kamu mengerti arahan yang diberikan. Simpan jejak komunikasi sebagai bentuk perlindungan diri.
4. Bersikap Tidak Adil dan Pilih Kasih
Tipe atasan ini bermain favoritisme. Ia memperlakukan karyawan tertentu dengan perlakuan istimewa, seperti memberikan promosi, tugas ringan, atau akses informasi, sementara karyawan lain diperlakukan sebaliknya.
Ini bisa sangat merusak motivasi kerja tim. Ketika seseorang merasa diperlakukan tidak adil, semangat dan loyalitas terhadap perusahaan akan menurun drastis.
Fokus pada hasil kerjamu sendiri dan cari kesempatan untuk membuktikan kualitas tanpa bergantung pada validasi dari atasan yang tidak adil. Bangun reputasi baik di antara rekan kerja dan manajemen lain.
5. Malas Mendukung Perkembangan Karyawan
Seorang pemimpin yang baik akan mendorong anggotanya untuk berkembang, baik lewat pelatihan, rotasi kerja, atau promosi. Namun, atasan toxic sering menghambat pertumbuhan karyawan karena merasa terancam atau tidak peduli.
Mereka tidak memberikan peluang pengembangan, bahkan bisa menghalangi kamu untuk ikut pelatihan atau proyek yang bisa memperkaya pengalaman kerja.