Waspada! Ini 8 Tipe Atasan Toxic yang Diam-Diam bikin Kamu Stres Setiap Hari

Waspada! Ini 8 Tipe Atasan Toxic yang Diam-Diam bikin Kamu Stres Setiap Hari

Waspada! Ini 8 Tipe Atasan Toxic yang Diam-Diam bikin Kamu Stres Setiap Hari (Image From: Pexels/Yan Krukau)

Cari alternatif pengembangan diri di luar kantor, seperti ikut webinar atau pelatihan online. Jika atasan menolak permintaan pelatihan, ajukan dengan argumen yang logis dan profesional.

 

6. Sering Membuat Ekspetasi yang Gila

Target yang menantang bisa memacu produktivitas. Namun, ekspektasi yang terlalu tinggi tanpa mempertimbangkan kemampuan dan sumber daya yang ada bisa menjadi bumerang.

Atasan toxic sering memberikan target tidak realistis hanya demi angka tanpa memperhatikan beban kerja tim.

Ini membuat karyawan bekerja dalam tekanan konstan, mengalami burnout, dan kehilangan motivasi. 

Kamu bisa mencoba membuka diskusi tentang ekspektasi kerja. Tawarkan alternatif realistis dan buktikan bahwa target yang lebih masuk akal bisa menghasilkan performa yang lebih baik.

 

7. Malas Menerima Masukan

Atasan toxic biasanya merasa selalu benar dan menolak masukan, bahkan dari tim yang sebenarnya lebih memahami situasi teknis. Mereka tidak terbuka terhadap feedback dan kerap menutup diri dari kritik membangun.

Lingkungan seperti ini membuat tim menjadi enggan untuk menyuarakan pendapat, takut dikritik, atau bahkan dimarahi.

Coba, deh untuk sampaikan masukan dengan cara yang halus dan dalam konteks membangun.

 

8. Menyalahkan Bawahan saat Terjadi Masalah

Tipe ini tidak pernah mau bertanggung jawab atas kesalahan yang terjadi di tim. Ketika ada masalah, ia akan cepat-cepat mencari kambing hitam dan melemparkan kesalahan kepada bawahan, bahkan jika sebenarnya itu adalah hasil dari keputusan buruknya sendiri.

Kondisi ini membuat lingkungan kerja menjadi penuh rasa takut dan saling menyalahkan.

Kalau kamu mendapatkan atasan seperti ini, kamu bisa mendokumentasikan setiap keputusan yang diambil, termasuk arahan dari atasan. Simpan email dan bukti komunikasi untuk melindungi diri jika suatu saat terjadi konflik.

Menghadapi atasan toxic memang tidak mudah. Namun, penting untuk menyadari bahwa kamu tetap memiliki kendali atas karier dan kesejahteraan mentalmu.


Berita Terkini