Ternyata Ini Lho Pakaian Adat Khas Subang yang Bikin Bangga Jadi Urang Sunda!

PASUNDAN EKSPRES- Halo, wargi Subang! Sudahkah kamu benar-benar mengenal budaya dari tanah kelahiran kita sendiri?

Subang bukan cuma dikenal karena nanasnya, tapi juga punya warisan budaya Sunda yang luar biasa kaya salah satunya lewat pakaian adat.

Jangan sampai kita lebih tahu budaya luar daripada budaya kampung sendiri, ya!

Di bawah ini, kita bahas tiga jenis pakaian adat khas Subang yang enggak hanya indah dipakai, tapi juga penuh makna.

BACA JUGA: 7 Tips Mengelola Pendapatan Kecil agar Tetap Hidup dengan Layak

1. Kebaya Sunda 

Kebaya Sunda adalah pakaian adat yang biasa dipakai perempuan saat acara penting, seperti pernikahan adat Sunda. Warnanya cerah dan anggun mencerminkan keindahan dan kebahagiaan.

Kebaya ini biasanya dipadukan dengan kain batik atau sarung tradisional, plus sanggul dan selendang.

Buat kamu para perempuan Subang, mengenakan Kebaya Sunda itu bukan sekadar tampil cantik, tapi juga bentuk rasa hormat ke leluhur dan budaya kita sendiri.

BACA JUGA: Jangan Asal Pakai! Ini Khasiat batu Mata Dewa hitam yang Tersembunyi dari Batu Ini

2. Baju Pangsi 

Nah, buat para lelaki, ada Baju Pangsi. Warna utamanya hitam, terdiri dari salontreng (baju longgar) dan celana panjang longgar juga. Simpel?

Iya. Tapi justru dari kesederhanaannya, Baju Pangsi menunjukkan jati diri urang Sunda yang jujur, kuat, dan merakyat.

Di zaman sekarang, Baju Pangsi masih sering dipakai saat pentas budaya, pencak silat, atau hari-hari besar daerah. Dan percaya deh, pakai Baju Pangsi itu bukan kuno justru kita terlihat keren karena tahu asal-usul kita!

3. Kostum Kesenian Sisingaan

Kalau kamu orang Subang asli, pasti tahu dong Sisingaan? Itu lho, seni arak-arakan boneka singa yang diusung sambil diiringi musik tradisional.

Tapi tahu enggak, para pengusung Sisingaan juga punya kostum khas yang terus berkembang?

Dulu pakaiannya sederhana. Tapi sekarang? Kostumnya makin keren penuh warna, ornamen, dan gaya yang makin modern tanpa meninggalkan akar tradisi. Ini bukti bahwa budaya kita bisa beradaptasi tanpa kehilangan jati diri.