Membangun Generasi Mental Merdeka: Kesehatan Mental sebagai Fokus Generasi Z

Membangun Generasi Mental Merdeka: Kesehatan Mental sebagai Fokus Generasi Z

(dok.pexels.com/Anna Shvets)

Membangun Generasi Mental Merdeka: Kesehatan Mental sebagai Fokus Generasi Z
 
 (Oleh: Deanira Attila Zahrani)
 

BACA JUGA: 5 Cara Mudah Bergaul buat Kamu yang Suka Malu-malu

“Life without liberty is like a body without spirit.” – Kahlil Gibran. Kutipan tersebut dipopulerkan oleh seorang penyair berkebangsaan Amerika, Kahlil Gibran. Dalam kutipannya, ia mengungkapkan bahwasannya, dalam hidup, nilai kebebasan (freedom) yang dimiliki oleh setiap jiwa adalah hak hidup yang patut untuk dipenuhi. 
 
Karena jiwa yang hidup adalah jiwa yang memiliki kendali penuh atas dirinya sendiri, tanpa terkekang oleh faktor tekanan eksternal yang dapat merusak kebebasan jiwa nya. 
Begitu pun dengan hakikat seseorang untuk merdeka secara mentalitas.

BACA JUGA: Makanan Sehat untuk Bantu Meningkatkan Konsentrasi: Langsung bikin Fokus!

 
Hak seseorang untuk memperoleh kemerdekaan secara mental di sini berarti, bagaimana kondisi mental seseorang secara internal mampu akan kontrol penuh atas dirinya sendiri, terlepas dari tekanan mental yang ia alami. Dengan demikian, seseorang bisa dikatakan merdeka secara mental apabila ia benar-benar memiliki mental yang sehat. (Pengenalan mengenai kesehatan mental).
 
Lantas, seberapa pentingkah kesehatan mental seseorang itu? Dewasa ini, isu mengenai kesehatan mental (mental health issues) telah menjadi suatu topik yang cukup serius di kalangan masyarakat, khususnya generasi Z atau gen Z. Hal ini dapat dibuktikan dari tingginya lonjakan kasus yang dialami oleh remaja gen Z. 
 
Survei yang dilakukan oleh I-NAMHS (Indonesia National Adolescent Mental Health Survey) pada tahun 2022 menunjukkan, sekitar 1 dari 20 atau 5,5 persen remaja usia 10-17 tahun didiagnosis memiliki gangguan mental dalam setahun terakhir, biasa disebut orang dengan gangguan jiwa (ODGJ). 
 
Sementara, sekitar sepertiga atau 34,9 persen memiliki setidaknya satu masalah kesehatan mental atau tergolong orang dengan masalah kejiwaan (ODMK). Mirisnya lagi, fakta bahwa generasi Z ini adalah generasi yang paling banyak melaporkan keluhan gangguan psikologis mereka. 

Berita Terkini