Nasional

Lahan Ratusan Ribu Milik Prabowo Diuangkap JK

Jusuf Kalla (JK) Wakil Presiden RI Ke-10 dan 12 ini angkat bicara mengenai tanah ratusan hektar milik prabowo yang disinggung Anis saat debat capres ketiga. (Dok Istimewa)

PASUNDAN EKSPRES - Jusuf Kalla (JK) Wakil Presiden RI Ke-10 dan 12 ini angkat bicara mengenai tanah ratusan hektar milik prabowo yang disinggung Anis saat debat capres ketiga.

"Karena di debat pembicaraan di TV juga banyak yang sampaikan itu yang mengatakan bahwa lahan yang dimaksud Anies di Kalimantan yang dikuasai oleh Pak Prabowo, itu saya yang memberikan," kata JK

JK mengatakan ketia ia baru saja dilantik menjadi Wapres RI ke-10, dirinya mengaku didatangi oleh Prabowo di kantornya. Saat itu, keduanya tengah membicarakan mengenai keinginan prabowo untuk melanjutkan bisnis pabrik kertas milik seorang pengusaha. 

"Kira-kira 10 hari setelah saya menjabat itu datang Pak Prabowo menemui saya di kantor, karena saya sudah kenal lama baik teman baik lah. Saya bilang 'silahkan duduk Pak Jendral, ada apa ini?' Dia ingin untuk melanjutkan bisnis, ingin membeli PT Kiani Kertas, pabrik kertas di Kalimantan itu milik dari pada Bob Hasan yang macet di bank," ucapnya.

Setelah itu, JK langsung menelpon pimpinan bank BUMN untuk mengecek kebenarannya. JK mengatakan bahwa pabrik kertas tersebut telah dijual dengan harga ratusan juta dollar. 

BACA JUGA:Berapa Hektar Tanah Milik Prabowo yang Jadi Topik Panas Saat Debat

"Dia bilang sekarang kita mau jual 150 juta dolar dan sudah ada peminatnya dari Singapura sudah mau beli, saya bilang jangan jual ke Singapura, lebih baik dibeli oleh pengusaha nasional jangan ke asing. Saya pegang selalu prinsip gitu. 'Boleh pak asal cash tidak boleh restrukturisasi' pinjaman lagi dipinjamkan lagi harus cash," ujar JK.

"Jadi di depan saya, masih ada Pak Prabowo saya sampaikan ini boleh tapi cash 150 juta dollar. Mau enggak? Mau. Jadi sekarang saya bilang setelah ini Anda pergi ke Mandiri ketemu Pak Agus, ketemu lah, deal. Saya dengar beberapa waktu kemudian maka dia bayar dan itu kemudian jadi milik Pak Prabowo pabrik itu," tambahnya.

Seiring berjalannya waktu, rupanya pabrik tersebut perlu melakukan perluasan. Menurut JK, lahan tersebut berlokasi di Kalimantan Timur dengan luas lebih dari 200 ribu hektare. 

"Rupanya karena ini pabrik kertas maka punya lahan luas untuk menjadi hutan industri. Jadi hutan industri untuk menanam pohon untuk bahan baku pabrik kertas itulah luasnya di Penajam itu lebih 200 ribu. Saya tidak tahu anunya (HGU atau bukan), tapi biasanya pengelolaan. Itulah kenapa Pak Prabowo punya lahan seperti yang saya baca," kata JK.

"Jadi memang kalau Pak Prabowo ingin kembalikan ke negara memang saatnya begitu, karena tidak dimanfaatkan dengan baik lahan itu. Jadi itulah kronologis dari pada, saya bukannya saya berikan, dia beli pabriknya, pabriknya ada izin lahan tapi beda kabupaten. Kalau pabriknya kalau tidak salah di Berau, lahannya ada di Penajam, itulah yang menjadi bagian dari pada IKN," ucap JK.

"Jadi langsung menjadi bagian dari kota kalau tidak salah itu jadinya, saya tidak tahu jelas di mana tempatnya. Saya cuma setuju agar dijual ke pengusaha pribumi, itu arahan saya ke Mandiri, itulah yang terjadi supaya jelas. Karena dia mengatakan saya tidak punya hak untuk memberikan, yang memberikan itu Kementerian Kehutanan, izinnya pabrik bukan lahan," imbuhnya.

Berita Terkait