PASUNDAN EKSPRES - Sesar Lembang menjadi momok yang saat ini tengah menghantui banyak orang.
Sesar Lembang berkaitan dengan gempa Megathrust yang baru saja diinformasikan oleh BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika). Gempa Megathrust diprediksi akan melanda sebagian wilayah di Indonesia.
Sesar Lembang dengan Potensi Gempanya yang Patut Diwaspadai
Sesar Lembang atau Patahan Lembang merupakan sebuah patahan geser aktif yang berada di Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.
Sesar Lembang, yang merupakan salah satu sesar aktif di Provinsi Jawa Barat, mengalami pertemuan atau perpotongan dengan Sesar Cimandiri di daerah Padalarang.
BACA JUGA: Potensi Gempa Megathrust di Jabar yang Perlu Diwaspadai, menjadi Daerah Pertemuan Lempeng Tektonik
BACA JUGA: DPR RI Batalkan Revisi Pilkada, Enam Partai di Subang Bisa Usung Pasangan Calon Tanpa Koalisi
Patahan ini memanjang dari Padalarang hingga Jatinangor, dengan panjang sekitar 29 kilometer.
Menurut BMKG, patahan yang terbentuk dari pertemuan antara Sesar Lembang dan Sesar Cimandiri di wilayah Padalarang-Jatinangor berpotensi untuk menyebabkan gempa bumi dengan kekuatan sekitar 6,8 hingga 7 pada Skala Magnitudo.
Sesar Lembang, yang merupakan salah satu sesar aktif di Jawa Barat, terbagi menjadi dua segmen, yaitu segmen barat dan segmen timur.
Karena terdiri dari dua segmen yang berbeda, gempa yang dapat diakibatkan oleh Sesar Lembang juga memiliki skala yang berbeda-beda.
Meskipun Sesar Lembang terbagi menjadi dua segmen, masing-masing segmen tersebut memiliki pergerakan tersendiri yang tidak sempurna atau tidak seragam.
Sehingga, pergerakan keseluruhan Sesar Lembang tidak berjalan dengan sempurna.
Selain itu, kecepatan pergerakan Sesar Lembang juga selalu berubah-ubah dari waktu ke waktu.
Menurut pernyataan dari Plt Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Barat, yaitu Meidi, Sesar Lembang masih berstatus aktif hingga saat ini.
Selain itu, Sesar Lembang juga berpotensi untuk menyebabkan terjadinya gempa bumi.
Meidi menjelaskan bahwa titik nol atau awal dari Sesar Lembang berada di Desa Bojong Koneng, Kecamatan Ngamprah, dan ujung timurnya berada di Desa Suntenjaya, Kecamatan Lembang. Dengan demikian, panjang total dari Sesar Lembang adalah 29,5 kilometer.
Dengan Sesar Lembang masih aktif dan berpotensi menyebabkan gempa bumi, maka upaya mitigasi bencana sangat penting untuk dilakukan.
(ipa)