Pidato Megawati di Sekolah Partai, Pesan untuk Jokowi dan Utang Negara

Pidato Megawati di Sekolah Partai, Pesan untuk Jokowi dan Utang Negara

Pidato Megawati di Sekolah Partai, Pesan untuk Jokowi dan Utang Negara

PASUNDAN EKSPRES - Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri akhirnya menyebut nama Presiden Joko Widodo (Jokowi) setelah Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 yang penuh gejolak. Dalam beberapa bulan terakhir, isu hubungan yang renggang antara Megawati dan Jokowi sering menjadi sorotan. Namun, Megawati akhirnya angkat bicara mengenai hal ini dalam pidatonya di Sekolah Partai PDI-P, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (5/7/2024).

 

Dalam pidatonya, Megawati dua kali menyebut nama Jokowi. Pertama, ia membahas tentang tugas seorang pemimpin yang ia sampaikan kepada Jokowi. Megawati menekankan pentingnya menjalankan visi dan misi yang diwariskan oleh para pendiri bangsa. "Saya berbicara kepada Pak Jokowi, kalian pemimpin harus menjalankan apa yang telah dipikirkan dan dituliskan oleh para pendiri bangsa, bukan membuat versi-versi baru," ujarnya.

 

BACA JUGA: PLN Resmi Tawarkan Promo Tambah Daya Listrik Diskon 50% di Bulan Mei 2025, Ini Syarat dan Cara Dapatkannya

Kemudian, Megawati kembali menyebut nama Jokowi saat menyinggung masalah utang negara. Ia membantah anggapan bahwa kritiknya terhadap utang negara disebabkan oleh ketidakselarasan dengan Jokowi. "Jangan sampai dikatakan Ibu Megawati sudah tidak sejalan dengan Pak Jokowi. Tidak. Semua harus berpikir, karena ini adalah persoalan bangsa, bukan urusan individu," tegas Megawati yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).

 

Selama Pilpres 2024, Megawati sering mengkritik seorang pemimpin tanpa menyebutkan nama secara spesifik. Misalnya, ia pernah mengatakan bahwa seorang pemimpin tidak boleh lari dari tanggung jawab dan harus berjuang untuk kepentingan bangsa. Pernyataan ini disampaikan Megawati saat upacara peringatan Hari Lahir Pancasila di Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada 1 Juni 2024, melalui Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto. "Pemimpin tidak pernah lari dari tanggung jawab. Pemimpin itu berjuang bagi kepentingan bangsanya, dan menjadi teladan bagi rakyat yang dipimpinnya," demikian pesan Megawati.

 

BACA JUGA: Para Jemaah Haji, Ini Hal yang Dilarang saat Berada di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi

Jokowi, yang diusung PDI-P sebagai calon presiden pada Pilpres 2014 dan 2019, sebelumnya menjadi figur yang sangat dekat dengan partai berlambang banteng tersebut. Namun, gejolak politik yang terjadi selama Pilpres 2024 memunculkan spekulasi bahwa PDI-P telah menutup lembaran kisahnya dengan Jokowi. Meski demikian, Megawati menegaskan bahwa permasalahan bangsa harus diutamakan di atas kepentingan pribadi dan politik.

 

Selain itu, Megawati juga menekankan bahwa kritik yang ia sampaikan adalah demi kebaikan negara dan bukan ditujukan untuk menyerang individu tertentu. Menurutnya, setiap pemimpin harus memiliki komitmen kuat untuk menjaga dan melaksanakan apa yang telah diperjuangkan oleh para pendiri bangsa.

 

Megawati dalam pidatonya di Sekolah Partai PDI-P juga menyinggung soal visi kebangsaan yang harus terus dijaga. Ia mengingatkan pentingnya mempertahankan semangat gotong royong dan persatuan sebagai dasar dalam membangun bangsa yang lebih baik. "Kita harus selalu ingat bahwa persatuan dan kesatuan adalah kunci utama dalam membangun negeri ini. Jangan sampai terpecah-belah oleh kepentingan sesaat," katanya.

 

Sementara itu, Jokowi dalam berbagai kesempatan selalu menunjukkan sikap hormat kepada Megawati dan PDI-P sebagai partai yang membesarkannya. Hubungan antara keduanya memang sering menjadi sorotan media, terutama saat muncul isu-isu politik yang sensitif. Namun, dengan pernyataan terbaru Megawati, diharapkan spekulasi mengenai hubungan mereka bisa lebih jelas dan fokus pada pembangunan bangsa.

 


Berita Terkini