News

Kebocoran Gas Amoniak di Pabrik Es Pantura Subang, Ratusan Warga Dievakuasi

Gas Amoniak
Kapolsek Patokbeusi, AKP Anton Indra turun langsung mengecek TKP pabrik es di Pantura Subang.

SUBANG - Kebocoran gas amoniak terjadi di sebuah pabrik es yang berlokasi di kawasan Pantura, Kabupaten Subang, pada Senin (10/3) malam sekitar pukul 19.30 WIB.

Akibat insiden ini, sebanyak 400 warga Kampung Sukawaris, Desa Ciberes, Kecamatan Patokbeusi, terpaksa dievakuasi karena bau menyengat yang menyebar hingga ke permukiman.

Kepolisian Sektor Patokbeusi yang menerima laporan dari warga langsung turun ke lokasi untuk mengamankan area dan melakukan penanganan darurat.

"Awalnya ada warga datang melapor ke Polsek Patokbeusi terkait bau menyengat yang berasal dari pabrik es di sekitar Kampung Sukawaris. Setelah kami cek ke lokasi dan berkoordinasi dengan pihak pabrik, diketahui memang terjadi kebocoran gas amoniak," ujar Kapolsek Patokbeusi, AKP Anton Indra Gunawan, di lokasi kejadian.

Untuk mencegah dampak yang lebih luas, pihak kepolisian bersama pengelola pabrik segera mematikan seluruh peralatan produksi dan menutup sementara aktivitas operasional pabrik. Penutupan dilakukan sampai perbaikan menyeluruh dilakukan sesuai standar operasional prosedur (SOP) keselamatan.

Sejumlah warga dilaporkan mengalami gangguan kesehatan seperti sesak napas dan iritasi mata akibat paparan gas. Beberapa dari mereka sempat mendapatkan perawatan medis.

"Hingga saat ini, kami masih terus melakukan pemantauan guna memastikan kondisi di sekitar pabrik benar-benar aman sebelum warga diperbolehkan kembali ke rumah masing-masing," tambah Anton.

Ia juga memastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan segera melapor apabila mengalami gejala akibat paparan gas berbahaya.

"Kami mengimbau warga agar segera mencari pertolongan medis jika merasakan gejala yang mencurigakan dan tidak mendekati area pabrik sebelum dinyatakan aman," pungkasnya.

Petugas dari TNI, BPBD, dan Dinas Lingkungan Hidup turut dikerahkan untuk membantu penanganan dan investigasi lebih lanjut terkait kebocoran tersebut. (cdp/idr)

Terkini Lainnya

Lihat Semua