SUBANG-Lembaga Adat Karatwan (LAK) Galuh Pakuan bekerja sama dengan Linkhub menyelenggarakan seminar bertajuk “Academic, Business, Government, dan Media (ABGM), Unit Pengembangan Sumber Daya Manusia di Subang” pada Jumat (18/4)
Hal ini menjadi langkah strategis dalam membangun sumber daya manusia (SDM) yang tangguh menyambut hadirnya era industri baru, khususnya di bidang kendaraan listrik dan energi terbarukan.
Raja LAK Galuh Pakuan, Rahyang Mandalajati Evi Silviadi menegaskan, bahwa kesiapan masyarakat lokal sangat penting agar tidak tertinggal dalam perkembangan industri modern.
L
Ia mengungkapkan keprihatinannya terhadap kondisi saat ini, di mana masyarakat Subang belum sepenuhnya siap menjadi bagian dari transformasi besar tersebut.
“Saya prihatin, kita sebagai tuan rumah dengan hadirnya sebuah industri besar seperti BYD di wilayah kita sendiri belum mempersiapkan segala sesuatunya untuk ikut terlibat dalam perkembangan industri tersebut,” ujarnya.
Ia menekankan bahwa sinergi lintas sektor sangat diperlukan, mulai dari penyesuaian kurikulum pendidikan, pembangunan sarana pelatihan, hingga kolaborasi antar lembaga untuk menciptakan SDM unggul yang mampu bersaing di era baru ini.
Melalui program ABGM, Evi mengajak seluruh pihak untuk bersatu mewujudkan visi besar pengembangan SDM di Subang.
“Dengan ini, Subang bisa berbangga karena mampu menunjukkan kepada dunia bahwa kita bisa menjadi masyarakat yang unggul dalam berbagai lini—ekonomi, pendidikan, dan kebudayaan,” jelasnya.
Bupati Subang, Reynaldy Putra Andita atau yang akrab disapa Kang Rey, turut hadir dan menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif Galuh Pakuan.
Ia menyebut bahwa pengembangan SDM merupakan kunci utama dalam mengakselerasi transisi Subang dari sektor agraris menuju sektor industri berbasis teknologi dan energi bersih.
“Saya sangat mengapresiasi hadirnya program ini. Ini adalah simbol komitmen kita dalam mempersiapkan SDM Kabupaten Subang agar siap menghadapi kebutuhan industri kendaraan listrik dan energi terbarukan,” ujar Kang Rey.
Ia juga menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Subang telah menerima draft kebutuhan tenaga kerja dari pihak industri BYD melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans), dan siap menjadikan data tersebut sebagai acuan dalam penyusunan program pelatihan yang relevan.
“Kita akan siapkan sekolah-sekolah dengan kurikulum yang terintegrasi dengan program ABGM, agar bisa mencetak SDM yang relevan dan siap kerja,” tambahnya.
Di akhir sambutannya, Kang Rey menyampaikan harapan besar terhadap keberhasilan program ini dalam mengurangi angka pengangguran yang saat ini masih tinggi, yakni mencapai 65 ribu orang.
“Dengan adanya pelatihan dan pengembangan SDM ini, saya berharap angka pengangguran bisa berkurang signifikan dan Subang mampu mencetak tenaga kerja yang siap menyongsong masa depan industri,” pungkasnya. (cdp)