News

Polres Karawang Gelar Rekonstruksi Pembunuhan Berencana Karyawan Toyota

KARAWANG-Kepolisian Resor (Polres) Karawang menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan berencana karyawan Toyota, yang diotaki oleh istrinya sendiri. Kasus pembunuhan ini menarik perhatian masyarakat, dan untuk memberikan klarifikasi serta detail kronologi kejadian. Kasatreskrim Polres Karawang, AKP Abdul Jalil, memberikan penjelasan dalam sebuah wawancara eksklusif.

AKP Abdul Jalil menjelaskan, saat pelaku menelepon korban untuk menjemput di lokasi kejadian, adegan selanjutnya terjadi ketika korban tiba di lokasi. Pelaku R, yang sebelumnya membantu mendorong motor korban, tiba-tiba mengambil posisi di belakang korban dan menusuk bagian leher.

"Pada saat kejadian, terjadi perangkat antara korban dan pelaku R. Pelaku P kemudian turun dari motor dan membantu pelaku R. Sementara itu, pelaku OC memberitahu mereka untuk kabur dari tempat kejadian," ujarnya.

Dari hasil pemeriksaan, pihaknya menemukan pelaku R dan P sempat berhenti di Alfamart untuk memberitahu istri korban, pelaku OC, tentang perbuatan mereka. Kemudian, mereka diarahkan untuk berhijrah dan menentukan rute pelarian.

"Pada pemeriksaan saksi dan pelaku, ternyata pelaku OC memberikan arahan untuk pemberhentian pertama di Alfamart Loji dan kemudian di warung pelaku. Ini dilakukan untuk memberitahukan kepada istri korban tentang kejadian tersebut. Meskipun tidak ada arahan langsung dari OC, rute pelarian sudah ditentukan sejak awal," terang AKP Abdul Jalil.

Dengan penjelasan tersebut, polisi berhasil merinci kronologi dan rute pelarian pelaku. Pemeriksaan terhadap beberapa saksi serta pelaku membuka fakta-fakta baru terkait kasus ini. Kasatreskrim Polres Karawang memastikan, investigasi terus berlanjut untuk mengungkap seluruh kejadian terkait pembunuhan ini.

Sebelumnya, Kapolres Karawang, AKBP Wirdhanto Hadicaksono, menggelar konferensi pers terkait pengungkapan kasus pembunuhan seorang karyawan perusahaan, yang pada awalnya diduga sebagai aksi begal. Kejadian tersebut terjadi pada Selasa, 9 Januari, sekitar pukul 00.00 WIB.

Pada konferensi pers, Kapolres menjelaskan awal mula kejadian, "Kami mendapatkan informasi dari warga yang melaksanakan ronda malam, seorang laki-laki bersimbah darah di daerah Klari. Korban tertusuk sebanyak 5 kali dan meninggal dunia. Dugaan awal adalah pembegalan karena motornya diambil," katanya.

Tim Sanggabuana, bersama Jantanras Polda Jawa Barat, melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan penyelidikan.

"Melibatkan 17 saksi, termasuk keluarga, rekan, dan warga sekitar TKP. Dari situ kami mendapatkan petunjuk, motif begal hanyalah skenario untuk menutupi motif sebenarnya," katanya.

Hasil penyelidikan menyimpulkan bahwa motif utama adalah dendam dan sakit hati yang dilakukan oleh istri korban.

"Istri korban, OC, bersama adik ipar korban, PD, merencanakan pembunuhan ini sebagai upaya balas dendam atas ketidakharmonisan rumah tangga, termasuk masalah ekonomi dan percekcokan yang sering terjadi," katanya.(use/ery)

Tag :
Berita Terkait
Terkini Lainnya

Lihat Semua