News

Dr Aqua Dwipayana: Komunikasi Efektif Aspek Utama dalam Strategi Peningkatan Kinerja Para Personel Ditpolairud

Dr Aqua Dwipayana: Komunikasi Efektif Aspek Utama dalam Strategi Peningkatan Kinerja Para Personel Ditpolairud

PASUNDAN EKSPRES - Komunikasi yang efektif memainkan peran kunci dalam peningkatan kinerja personel Direktorat Polisi Air dan Udara (Ditpolairud). Hal ini melibatkan komunikasi internal dan eksternal. Oleh karena itu, komunikasi merupakan salah satu aspek utama dalam peningkatan kinerja seluruh personel Ditpolairud. 

Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional Dr Aqua Dwipayana menegaskan demikian menjelang menyampaikan Sharing Komunikasi dan Motivasi kepada jajaran Ditpolairud Polda Jawa Timur (Jatim).

Dalam setiap kehadiran di sebuah daerah atau kota di manapun di Nusantara, Dr Aqua Dwipayana selalu “ngebut” mengoptimalkan diri melakukan silaturahim serta sharing komunikasi dan motivasi.

Termasuk saat hadir di Kota Surabaya  pekan kedua Januari 2024 yang menjadi rangkaian agenda Sharing Komunikasi dan Motivasi perdananya di awal warsa 2024 ini. 

Setelah tampil selama dua sesi dengan peserta hampir seribu orang dalam Sharing Komunikaasi dan Motivasi di Akademi Angkatan Laut atau AAL, pria dengan jejaring pertemanan sangat luas itu melakukan hal serupa pada Rabu 10 Januari 2024.

Sharing yang dilaksanakan di  Aula R. Wahyu Hidayat Mako Ditpolairud Jl. Intan No. 1 Surabaya, Jatim itu mengambil tema 

“Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Seluruh Personil Ditpolairud Untuk Mewujudkan Keamanan dan Ketertiban di Wilayah Perairan Jatim”.Disampaikan Dr Aqua Dwipayana untuk memenuhi undangan sahabatnya, Kombes Pol Arman Asmara S. SH., S.I.K., M.H yang merupakan Direktur Polairud Polda Jatim.

Dalam kaitan tersebut, Dr Aqua Dwipayana menyarankan dilakukannya pertemuan rutin antara pimpinan dan personel Ditpolairud untuk memberikan arahan, mengevaluasi kinerja, dan berbagi informasi penting. 

Selanjutnya, sediakan jalur komunikasi yang terbuka untuk personel agar mereka dapat mengajukan permintaan pelatihan dan pengembangan yang sesuai dengan tugas dan tanggung jawab mereka.

“Dukung budaya umpan balik, di mana personel merasa nyaman memberikan dan menerima umpan balik mengenai pekerjaan mereka. 

Jalin kerja sama yang baik dengan instansi terkait, seperti Bakamla, TNI AL, dan pemerintah daerah. Pertahankan komunikasi terbuka dan efektif untuk meningkatkan koordinasi dalam menjaga kamtibmas di wilayah pesisir,” kata Dr Aqua Dwipayana menyarankan.

Patroli Rutin

Dr Aqua Dwipayana: Komunikasi Efektif Aspek Utama dalam Strategi Peningkatan Kinerja Para Personel Ditpolairud
Dr Aqua Dwipayana: Komunikasi Efektif Aspek Utama dalam Strategi Peningkatan Kinerja Para Personel Ditpolairud-Dr Aqua Dwipayana dan Pimpinan Kombes Pol Arman Asmara (dok.istimewa)

Dr Aqua Dwipayana juga menyarankan dilakukannya patroli rutin di wilayah perairan Jatim untuk mencegah dan menangani kejahatan seperti penyelundupan, penangkapan ikan ilegal, dan tindak kriminal lainnya yang terjadi di perairan.

Selain itu, lanjut Dr Aqua Dwipayana, melakukan program penyuluhan kepada masyarakat perairan mengenai pentingnya menjaga keamanan di wilayahnya dan melaporkan kejadian yang mencurigakan kepada pihak berwajib.

“Kemudian, membangun kemampuan intelijen maritim untuk mengidentifikasi potensi ancaman di wilayah perairan dan udara, termasuk perdagangan ilegal dan narkoba. Melakukan evaluasi rutin terhadap kinerja personel Ditpolairud dan program-program yang telah diterapkan, dan melaksanakan perbaikan jika diperlukan,” ucap Dr Aqua Dwipayana.

Pria yang hobi silaturahim itu menyodorkan beberapa langkah di antaranya melakukan pelatihan rutin untuk personel Ditpolairud dalam berbagai aspek kepolisian perairan dan udara, termasuk penanganan kejadian darurat, penyelamatan, pengawasan, dan penegakan hukum di perairan.

Bapak dua anak itu juga merinci beberapa langkah strategis lainnya seperti menyelenggarakan pelatihan komunikasi rutin untuk seluruh personel Ditpolairud. Fokuskan pada keterampilan komunikasi verbal dan non-verbal, serta penggunaan peralatan komunikasi yang diperlukan 

“Kemudian, pastikan personel dilengkapi dengan peralatan komunikasi yang mutakhir dan handal. Ini termasuk radio komunikasi, sistem pemantauan, dan teknologi komunikasi lainnya yang mendukung operasi di perairan,” kata Dr Aqua Dwipayana menegaskan.

Selanjutnya, lanjut motivator yang telah memotivasi lebih dari sejuta orang baik di Indonesia maupun di puluhan negara ini, membangun sistem koordinasi dan pertukaran informasi yang efisien di antara unit Ditpolairud. Ini dapat mencakup penggunaan platform digital atau sistem informasi terintegrasi untuk memantau dan merespons situasi di wilayah perairan.

“Selenggarakan latihan rutin yang melibatkan skenario komunikasi darurat dan situasi keamanan di perairan. Latihan ini dapat membantu meningkatkan kesiapan personil dalam menghadapi berbagai situasi,” kata Dr Aqua Dwipayana.

Selain itu, tambah pembicara laris ini membangun kerja sama yang erat dengan pihak terkait, seperti TNI AL, instansi pemerintah daerah, dan pihak swasta yang terlibat dalam keamanan perairan. Koordinasi yang baik dapat membantu dalam pertukaran informasi dan penanganan situasi darurat.

“Lakukan kampanye edukasi kepada masyarakat setempat tentang pentingnya keamanan perairan dan peran Ditpolairud. Masyarakat yang teredukasi dapat menjadi mitra dalam menjaga keamanan perairan. Lakukan evaluasi berkala terhadap kebijakan komunikasi dan keamanan perairan. Pembaruan kebijakan yang sesuai dengan perkembangan terkini dapat meningkatkan efektivitas operasional,” ucap Dr Aqua Dwipayana menguraikan.

Motivator kawakan itu melanjutkan meningkatkan pemahaman terhadap bahasa dan budaya lokal di wilayah perairan Jatim menjadi hal penting yang harus dilakukan oleh setiap personel Ditpolairud Polda Jatim. Hal ini dapat membantu mereka berkomunikasi dengan lebih efektif dengan masyarakat setempat.

Dalam kaitan ini, Dr Aqua Dwipayana mengimbau seluruh personel Ditpolairud Polda Jatim untuk membangun hubungan yang positif dengan masyarakat perairan dan mengadakan program penyuluhan serta pertemuan terbuka untuk menjelaskan peran Ditpolairud dalam menjaga keamanan perairan.

“Selain itu gunakan media sosial dan saluran komunikasi lainnya berbasis budaya setempat untuk memberikan informasi tentang tugas dan keberhasilan Ditpolairud dalam menjaga keamanan perairan. Pastikan pemberitaan dan informasi yang disampaikan akurat dan tepat,” ungkap Dr Aqua Dwipayana. 

Sejarah Polairud

Dr Aqua Dwipayana: Komunikasi Efektif Aspek Utama dalam Strategi Peningkatan Kinerja Para Personel Ditpolairud

Pada masa reformasi melalui TAP MPR No: TAP/VI/MPR/2000 tentang pemisahan TNI dan Polri dan TAP/VII/MPR/2000 tentang peran TNI dan Polri, Dengan adanya pemisahan Polri dari ABRI sejak saat itu juga melakukan reorganisasi di dalam tubuh Polri terutama Direktorat Samapta Polri dan Subdit-subditnya.

Sehingga pada tahun 2000, Subdit Polair dan Subdit Poludara kembali dipersatukan menjadi Direktorat Polairud yang dipimpin oleh Brigjen Pol Drs. F. X. Soemardi SH. Kemudian, Kapolri mengeluarkan SK No. Skep/9/V/2001 tanggal 25 Mei 2001 yang mengatur bahwa Direktorat Polairud dibawah koordinasi Deops Kapolri yang membawahi Subdit Polair dan Subdit Poludara. 

Namun, penggabungan tersebut tidak berlangsung lama setelah Kapolri kembali mengeluarkan SK No: Skep/53/X/2002 tanggal 17 Oktober 2002 yang memisahkan kembali Polair dan Poludara. 

Sehingga, terbentuklah Direktorat Polair dan Direktorat Poludara yang masing-masing dipimpin oleh seorang Brigjen Polisi dan berada dibawah Babinkam Polri.

Pada tanggal 14 September 2010, Kapolri mengeluarkan peraturan Kapolri No. 21 tahun 2010 tentang Struktur Organisasi Tata Kerja pada tingkat Mabes Polri. 

Seiring dengan perubahan organisasi, Babinkam Polri berubah menjadi Badan Pemeliharaan dan Keamanan Polri (Baharkam Polri). Oleh karena itu, Ditpolair berubah menjadi Ditpolair Baharkam Polri dan Ditpoludara berubah menjadi Ditpoludara Baharkam Polri.

Pada tahun 2017, berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 5 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 52 Tahun 2010 tentang Susunan Organisasi Dan Tata Kerja Kepolisian Negara Republik Indonesia, kembali Ditpolair dan Ditpoludara mengalami perubahan organisasi , yang semula dibawah langsung Baharkam Polri sekarang menjadi di bawah Korpolairud (Korps Kepolisian Perairan dan Udara) Baharkam Polri.

Korpolairud Baharkam Polri merupakan unsur pelaksana utama yang berada dibawah Kabaharkam Polri yang dipimpin oleh Kakorpolairud dan bertanggung jawab kepada Kabaharkam Polri, serta membawahi dua Direktorat yaitu Direktorat Kepolisian Perairan dan Direktorat Kepolisian Udara.

Sekilas Ditpolairud Polda Jatim

Misi:

Terwujudnya sinergitas kemitraan dan kepercayaan masyarakat pantai demi terwujudnya keamanan dan ketertiban di wilayah perairan Jatim;

Visi:

Memberikan  perlindungan, pengayoman dan pelayanan secara mudah, responsif, tidak diskriminatif dan tidak membebani masyarakat di wilayah perairan Jatim;

Menegakkan hukum secara profesional, obyektif, proporsional, transparan dan akuntabel guna menjamin kepastian hukum dan rasa keadilan di wilayah perairan Jatim;

Mengembangkan pemolisian masyarakat yang berbasis pada masyarakat patuh hukum;

Menjaga keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas arus orang dan barang di wilayah perairan Jatim;

Mengelola secara profesional, transparan, akuntabel dan modern seluruh sumber daya Polri guna mendukung opsnal tupok Polda Jatim;

Melaksanakan kegiatan dalam rangka mengatasi dampak dari bencana alam dan melakukan pertolongan terhadap kasus kecelakaan di laut;

Membantu terselenggaranya keselamatan pelayaran melalui kegiatan polisionil;

Membangun kerja sama dan sinergi dengan lembaga/instansi terkait serta seluruh komponen masyarakat dalam rangka memelihara keamanan di wilayah perairan Jatim.

 

(nym)

 

 

Berita Terkait
Terkini Lainnya

Lihat Semua