PASUNDAN EKSPRES - Pejabat Bupati Subang, Dr. Drs. Imran, M.Si.,MA.Cd hadir dalam Peresmian Modelling Budidaya Ikan Nila Salin, bertempat di Balai Layanan Usaha Produksi Perikanan Budidaya (BLUPPB) Karawang, Rabu (08/05).
Dalam acara yang dihadiri secara langsung oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo tersebut, Penjabat Bupati Subang hadir bersama 28 Kepala Daerah lainnya yang memiliki wilayah di sepanjang pantai utara Jawa.
BACA JUGA:Pj Bupati Purwakarta Benni Irwan Buka TMMD Ke-120 Kodim 0619/Purwakarta
Dalam laporannya Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, Sakti Wahyu Trenggono menyatakan peresmian modelling budidaya ikan nila salin ini dilatar belakangi oleh banyaknya lahan tambak bekas udang windu yang 'tidur' padahal memiliki potensi yang luar biasa.
Senada dengan apa yang disampaikan Menteri KKP, Presiden Republik Indonesia Ir. H. Joko Widodo mengatakan jangan sampai peluang yang begitu besar tidak dimanfaatkan dengan optimal.
BACA JUGA:Digratiskan, Uji KIR di Karawang Malah Sepi
"Ikan nila salin memiliki permintaan pasar yang besar. Pada tahun 2024 saja, permintaan ikan nila salin mencapai 14,4 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 230 triliun. Oleh karena itu, ia meminta permintaan besar ini dimanfaatkan, termasuk melalui alih fungsi tambak udang yang sudah tidak terpakai," Ujarnya.
Terkait peresmian modelling tersebut, ia mengaku sepakat karena menurutnya meskipun pasar ikan nila salin sangat potensial namun jangan langsung membuat dalam skala bersar, terlebih dahuli harus dilakukan modelling dalam skala kecil.
BACA JUGA:Presiden Jokowi Cek Langsung Harga Bahan Pokok di Pasar Baru Karawang
"Permintaan ini harus kita manfaatkan, tetapi juga jangan langsung membuat yang gede, saya setuju bahwa dibuat model dulu, ada modelingnya dulu," Ucapnya.
Acara dilanjutkan dengan Peresmian Modelling Budidaya Ikan Nila Salin oleh Presiden RI didampingi Menteri KKP dan Menteri Perdagangan Republik Indonesia dan peninjauan ke lokasi tambak.
Turut hadir dalam acara tersebut Forkopimda Provinsi Jawa Barat, jajaran Kementerian Terkait, dan tamu undangan lainnya.
(nym