Olahraga

Jeka Saragih, Membantu Perkembangan MMA di Indonesia Lewat Aksi Nyata

Jagoan UFC asal Indonesia, Jeka Saragih Sumber foto (MOLA TV)
Jagoan UFC asal Indonesia, Jeka Saragih Sumber foto (MOLA TV)

PASUNDAN EKSPRES - Jeka Saragih, petarung UFC asal Indonesia, tidak hanya meminta perhatian dari pemerintah untuk pengembangan Mixed Martial Arts (MMA) di Tanah Air, tetapi juga telah melakukan berbagai upaya nyata untuk mendukung olahraga ini. Untuk kedua kalinya, Jeka berperan sebagai mentor bagi penggemar dan pegiat MMA dalam acara Mola Warrior Workout yang digelar di Beat Up Training Camp, Senayan, pada Minggu (1/9/2024).

Acara ini, yang merupakan sesi latihan bersama Jeka Saragih, disambut dengan antusias oleh banyak pencinta MMA. Tidak hanya peserta umum, acara ini juga dihadiri oleh aktor sekaligus atlet Brazilian jiu-jitsu, Daffa Wardhana, yang tampak antusias mengikuti instruksi dari Jeka.

“Acara yang sangat bagus,” kata Jeka Saragih, petarung UFC asal Simalungun, Sumatera Utara. “Semua peserta mengikuti semua instruksi yang saya berikan. Semua senang menjalani apa yang kami lakukan tadi,” tambahnya. 

Mola Warrior Workout merupakan salah satu langkah Jeka dalam mendukung perkembangan MMA di Indonesia. Melalui acara ini, Jeka berharap bisa memberikan kontribusi nyata dalam mengembangkan minat dan bakat para penggemar MMA di Indonesia.

Namun, kontribusi Jeka tidak berhenti di situ. Sebagai atlet UFC berusia 29 tahun, ia telah melakukan banyak hal lebih dari sekadar latihan bersama. Jeka telah membangun sarana latihan MMA di kampung halamannya di Simalungun, yang dimulai sejak tahun 2019. Ia tidak hanya fokus pada karir pribadinya di UFC, tetapi juga ingin memajukan komunitas MMA di Indonesia dengan menyediakan fasilitas latihan yang memadai.

"Saat ini saya sudah mendirikan empat tempat latihan. Namanya PSSC, Patunggung Simalungun Siantar Club," ujar Jeka. "Itu sudah saya buat menjadi yayasan. Tujuannya untuk membina atlet-atlet yang tidak punya dana," tambahnya. Jeka menegaskan bahwa tempat latihan tersebut disediakan gratis untuk para pemuda di kampung halamannya yang ingin berprestasi di MMA, sebagai bentuk kontribusi nyata bagi masyarakat dan olahraga MMA di Indonesia.

"Saya tidak hanya meminta pemerintah untuk memberikan perhatian, tetapi saya sudah berbuat sesuatu. Saya sudah bangun tempat latihan di kampung saya. Saya buat itu gratis buat adik-adik yang mau berprestasi," ungkapnya dengan tegas. 

Sebelumnya, Jeka juga telah menyuarakan harapannya agar pemerintah Indonesia memberikan perhatian lebih kepada atlet-atlet MMA. Menurutnya, olahraga ini memiliki potensi besar untuk berkembang dan mendapatkan perhatian yang lebih luas di Indonesia, seiring dengan popularitasnya di kancah internasional.

"Pemerintah harus menerima kehadiran bela diri ini," ujar Jeka. "Kalau bisa lebih dikasih wadah. Kita lihat saja perkembangan MMA di dunia yang begitu pesat. Di UFC misalnya, satu ajang UFC saja sudah ditonton jutaan orang."

Jeka juga mengungkapkan harapannya agar pemerintah Indonesia tidak hanya berdiam diri, tetapi juga aktif mendukung perkembangan MMA di Tanah Air. "Kenapa kita diam-diam saja? Kita juga harus ikut ambil bagian," tegas Jeka. Ia menekankan bahwa pemerintah seharusnya mendukung petarung-petarung MMA di Indonesia dengan memberikan sarana dan prasarana yang memadai, sehingga para atlet bisa berlatih dengan baik dan bersaing di kancah dunia.

"Harapan saya, seharusnya pemerintah itu mendukung petarung-petarung MMA di Indonesia. Berilah mereka sarana dan prasarana supaya bisa berlatih dengan bagus dan nantinya bisa bersaing di kancah dunia," pungkas Jeka Saragih.

Dengan dedikasi dan upayanya yang nyata, Jeka Saragih tidak hanya menjadi inspirasi bagi para atlet MMA di Indonesia, tetapi juga membuktikan bahwa pengembangan olahraga tidak hanya bergantung pada dukungan pemerintah semata, melainkan juga pada inisiatif dan tindakan nyata dari para pelaku di dalamnya.

Berita Terkait
Terkini Lainnya

Lihat Semua