Kenapa Honda Brio Laku Keras? Ini Alasan Brio Jadi Raja LCGC

Kenapa Honda Brio Laku Keras? Ini Alasan Brio Jadi Raja LCGC

Kenapa Honda Brio Laku Keras? Ini Alasan Brio Jadi Raja LCGC

Mesin Lebih Unggul di Kelasnya

Bagaimana dengan performa? Sekilas, mesin Brio terkesan biasa saja. Tapi di kelas LCGC, mesin 1.200 cc 4 silinder milik Brio jelas lebih baik dibandingkan mesin 3 silinder kompetitor seperti Agya.

Bobot Brio yang hanya sekitar 900 kg juga membuat power-to-weight ratio-nya cukup baik, memberi sensasi berkendara yang lebih lincah dan fun to drive.

 

Interior dan Fitur? Jangan Berekspektasi Tinggi

Soal interior, Brio tetaplah mobil murah. Jangan berharap kemewahan ala Honda City Hatchback. Bahkan pada varian RS sekalipun, nuansa kabin masih terasa sederhana. Namun untuk harga di kelas LCGC, hal ini wajar.

 

Pengganti Honda Jazz?

Setelah Honda Jazz discontinue, banyak yang menganggap Brio sebagai penerusnya. Walaupun secara resmi posisinya digantikan oleh Honda City Hatchback, harga City yang jauh lebih tinggi membuat Brio jadi pilihan utama anak muda yang dulu mengincar Jazz. Tak heran, banyak pemilik Brio kini merasa punya "baby Jazz".

 

Brio Jadi Raja Penjualan Honda

Kesuksesan Brio tidak main-main. Di tahun 2022, Honda Brio menyumbang 50,3% dari total penjualan Honda di Indonesia. Angka yang luar biasa untuk sebuah mobil di kelas LCGC.

 

Jadi, Apakah Honda Brio Layak Dibeli?

Jawabannya: iya, jika kamu mengutamakan desain dan fun to drive. Brio menawarkan tampilan yang lebih menarik dibanding LCGC lain dan sensasi berkendara yang cukup menyenangkan.

Namun jika kamu lebih peduli pada fitur keselamatan, ada opsi lain seperti Daihatsu Sirion yang sudah dilengkapi VSC dan traction control – fitur yang tidak dimiliki Brio.

 

Pada akhirnya, di rentang harga Rp200 jutaan, konsumen harus memilih antara desain dan fitur. Tidak ada mobil yang bisa memberi keduanya secara maksimal. Gimana menurut kamu? Apakah Honda Brio cukup worth it untuk dimiliki?


Berita Terkini