Komisi VII DPR RI Dorong Percepatan Pembangunan Infrastruktur Dasar Kawasan Industri

Komisi VII DPR RI Dorong Percepatan Pembangunan Infrastruktur Dasar Kawasan Industri

KUNJUNGAN KERJA: Komisi VII DPR RI melakukan Kunjungan Kerja Spesifik ke Kawasan Industri Subang, pada Jumat (11/7/2025). Muammad Faishal/Pasundan Ekspres

SUBANG-Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo mendorong percepatan pembangunan infrastruktur dasar yang menjadi penunjang utama bagi aktivitas industri dan investasi. Hal itu dia sampaikan saat  Komisi VII DPR RI melakukan Kunjungan Kerja Spesifik ke Kawasan Industri Subang, pada Jumat (11/7/2025) lalu. 

Agenda tersebut bertujuan untuk meninjau langsung perkembangan pembangunan serta kesiapan infrastruktur pendukung kawasan tersebut. 

Dia mengatakan, masih ada beberapa masalah yang berpotensi menghambat optimalisasi kawasan industri, diantaranya ialah terbatasnya aksesibilitas, sarana transportasi, dan minimnya fasilitas residensial bagi tenaga kerja. 

“Kami akan menindaklanjuti temuan ini bersama komisi-komisi terkait. Kawasan industri seperti ini harus dilengkapi dengan infrastruktur pendukung yang memadai agar investasi dapat berjalan efektif dan memberikan dampak ekonomi yang maksimal,” ucapnya. 

BACA JUGA: Akhir Sengketa Kepemilikan Tanah Milik TNI AD, Aset Dalam Pengawasan Pengadilan Negeri

Berangkat dari temuannya itu, Rahayu mendorong agar pembangunan kawasan dilakukan secara keseluruhan serta berkelanjutan, dengan memperhatikan aspek sosial, lingkungan hidup, serta kesejahteraan masyarakat sekitar. 

“Kami berharap kawasan ini dapat menjadi ikon pertumbuhan ekonomi baru, tidak hanya bagi Jawa Barat, tetapi juga bagi Indonesia secara keseluruhan,” ucapnya. 

Menurutnya, Kawasan Industri di Subang mempunyai potensi strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan menciptakan lapangan kerja dalam skala besar. 

Ia mengungkapkan, terdapat salah satu perusahaan yang saat ini sedang membangun pabrik di kawasan tersebut yang diproyeksikan bakal menyerap hingga 18 ribu tenaga kerja. 

BACA JUGA: AKBP Dony Eko Wicaksono: Memimpin dengan Semangat Kolaboratif

“Bahkan sebelum pabrik mulai beroperasi, pembangunan proyek ini sudah menyerap tenaga kerja dari kontraktor lokal. Ini langkah yang patut diapresiasi karena sejak tahap konstruksi saja sudah membuka peluang kerja bagi masyarakat sekitar,” ucapnya. 

Ia menambahkan dipilihnya kontraktor asli Indonesia ini adalah sebagai wujud keberpihakan terhadap penguatan industri konstruksi nasional, sekaligus menciptakan efek domino positif terhadap percepatan pembangunan di berbagai sektor. 

Ia menegaskan, pengembangan kawasan industri seperti Subang Smartpolitan agar tidak terfokus sebagai pusat manufaktur saja, namun juga sebagai ekosistem ekonomi baru nan inklusif. 

Dengan potensi yang begitu besar, dirinya berpendapat kawasan tersebut harus mampu menyerap tenaga kerja dari berbagai lapisan, mulai dari tenaga ahli hingga pekerja operasional. 

“Dengan luas lahan lebih dari 2.700 hektare, kawasan ini memiliki daya tarik besar bagi investor, baik dari dalam negeri maupun luar negeri, untuk menanamkan modalnya di Indonesia,” ucapnya. 

Terakhir, ia pun mendorong agar pembangunan kawasan industri dilakukan secara berkelanjutan serta ramah lingkungan, sehingga memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat dan perekonomian nasional.(rls/fsh/ysp) 


Berita Terkini