PASUNDAN EKSPRES - SM Entertainment telah membagikan kabar terbaru mengenai peniru identitas yang mencuri informasi pribadi anggota EXO dan NCT.
Pada 11 Juli, SM Entertainment merilis pernyataan resmi melalui KWANGYA 119, yang dapat digunakan oleh penggemar untuk melaporkan masalah terkait artis SM sehubungan dengan pencemaran nama baik, pelanggaran hak cipta, dan banyak lagi.
Pernyataan itu berisi hasil gugatan sidang pertama terkait pencurian informasi pribadi salah satu anggota EXO dan tiga anggota NCT oleh dua orang pria yang diduga sasaeng kemudian menyamar jadi kurir.
"Dalam persidangan yang berlangsung baru-baru ini, para terdakwa mengakui semua dakwaan, mengklaim bahwa mereka melakukan kejahatan karena kecintaan penggemar terhadap artis tersebut dan memohon keringanan hukuman," tulis SM Entertainment, dikutip dari Soompi, Kamis (11/7).
Adapun para terdakwa berinisial Tuan Park dan Tuan Kim itu dijatuhi hukuman denda masing-masing sebesar 3 juta KRW (sekitar Rp35.205.450) karena melanggar Undang-Undang tentang Promosi Pemanfaatan Jaringan Informasi dan Komunikasi dan Perlindungan Informasi.
Kronologi kejadian itu bermula pada April 2023 lalu, dua orang pria yang melakukan siaran bersama di platform obrolan suara media sosial, dituduh berpura-pura menjadi kurir pengiriman barang.
Mereka menghubungi sejumlah penyanyi dan idol dari SM Entertainment untuk mengumpulkan alamat dan informasi pribadi lainnya secara ilegal.
Penyelidikan mengungkapkan bahwa keduanya bertemu di rumah Tuan Kim di Gwanak-gu, Seoul, dan menggunakan ponsel mereka untuk menghubungi penyanyi tersebut.
Mereka mengelabui korban dengan mengatakan hal-hal seperti, "Pengiriman sudah sampai, tapi nomor apartemennya hilang", atau "Paket hanya bertuliskan nama produknya".
Kurir tersebut berpura-pura menghilangkan alamat yang ada di paket untuk meyakinkan para korban untuk memberikan alamat sebenarnya.
Para korban teridentifikasi tiga penyanyi NCT dan satu penyanyi EXO.
SM Entertainment pun menerangkan bahwa dampak dari penyebaran informasi pribadi artisnya oleh sasaeng yang mengaku kurir itu menyebabkan para artisnya mengalami tekanan psikologis.
"Meskipun para artis telah mengalami gangguan ini karena mereka adalah selebriti, mereka telah mencapai tingkat yang sulit untuk ditangani oleh seseorang, dan mereka menderita tekanan psikologis yang parah. Kami tegaskan kembali bahwa tindakan tersebut bukanlah ekspresi ketertarikan pada artis, melainkan kejahatan serius yang menimbulkan ketakutan dan menimbulkan kerugian psikologis pada mereka," tegasnya.
Lebih lanjut, SM Entertainment terus berupaya untuk melindungi artisnya dan segera menghentikan segala tindakan yang melanggar privasi artisnya dari para penguntit.
"Selain itu, untuk melindungi artis kami, kami terus memantau dan mengambil tindakan hukum terhadap tindakan tersebut dan segala pelanggaran terhadap hak dan reputasi artis, dengan berpegang pada prinsip nol toleransi. Kami sedang menunggu hasil dari beberapa tuntutan hukum yang sedang berlangsung. Kami mendesak Anda untuk segera menghentikan segala tindakan yang melanggar privasi artis dan berhati-hati untuk tidak terlibat dalam insiden yang tidak menguntungkan," pungkasnya. (inm)