Menelusuri Tradisi Adat Subang: Dari Upacara Hingga Kesenian

SUMBER FOTO : dejabar.id/kesenian-daerah-jawa-barat
PASUNDAN EKSPRES - Kabupaten Subang di Jawa Barat bukan hanya terkenal sebagai daerah agraris dan penghasil nanas, tetapi juga kaya akan tradisi adat yang menjadi warisan budaya turun-temurun.
Tradisi-tradisi ini mencerminkan nilai-nilai luhur masyarakat Sunda serta keterikatan kuat dengan alam, spiritualitas, dan kebersamaan.
Tradisi Adat Subang
BACA JUGA: 7 Kesenian Khas Subang yang Jarang Diketahui tapi Bikin Merinding Saat Ditonton!
1. Ngalaksa (Seren Taun Subang)
Tradisi Ngalaksa merupakan bagian dari upacara adat panen padi yang dikenal juga sebagai Seren Taun. Biasanya dilaksanakan di wilayah adat seperti Desa Wisata Cibuluh, Kecamatan Tanjungsiang.
Upacara ini menjadi simbol rasa syukur kepada Tuhan atas hasil panen yang melimpah dan memohon keberkahan untuk musim tanam berikutnya.
Dalam prosesi ini, masyarakat membawa hasil panen dalam iring-iringan yang meriah dengan pakaian adat, gamelan, dan doa-doa.
2. Ruwatan Bumi
Ruwatan Bumi adalah ritual tolak bala yang bertujuan untuk membersihkan desa dari hal-hal buruk, seperti penyakit atau bencana.
Kegiatan ini melibatkan doa bersama, kenduri, serta pertunjukan seni tradisional. Biasanya dilakukan pada awal atau akhir musim tanam, sebagai bentuk penghormatan kepada alam dan leluhur.
3. Ngabungbang
Tradisi ini cukup unik dan sakral, dilakukan di kawasan mata air atau sungai keramat. Ngabungbang adalah ritual mandi bersama yang dipercaya dapat menyucikan diri dari hal-hal negatif.