Dompet Dhuafa Gelar Pelatihan Guru Ngaji di Desa Cirangkong, Tingkatkan Kapasitas Pengajar dan Kualitas Santri

Puluhan guru ngaji mengikuti Pelatihan Guru Ngaji yang digelar Dompet Dhuafa di Desa Cirangkong, Selasa (1/7).(Hadi Martadinata/Pasundan Ekspres)
SUBANG-Dompet Dhuafa menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas pendidikan agama di pelosok negeri. Salah satu bentuk nyatanya adalah melalui program Peningkatan Kapasitas Guru Ngaji yang digelar di Desa Cirangkong, Kecamatan Cijambe, Kabupaten Subang, Selasa (1/7/2025).
Program pelatihan ini merupakan yang pertama kali dilaksanakan di Desa Cirangkong.
Menurut Ahmad Pranggono, Manajer Layanan Dakwah Dompet Dhuafa, kegiatan ini bertujuan utama untuk meningkatkan kualitas para guru ngaji baik dari sisi wawasan, metode pengajaran, hingga pengelolaan lembaga pengajian secara menyeluruh.
"Kalau guru ngajinya bertambah wawasannya, bertambah kapasitasnya, manajemennya semakin baik, harapannya kualitas pengajarannya juga ikut terdongkrak," ujarnya saat ditemui di lokasi kegiatan pelatihan.
BACA JUGA: Enam Dekade Radio Benpas Subang, Kang Rey: Mengisi Masa Kecil Saya
Menurut Ahmad, peningkatan kapasitas guru ngaji secara langsung akan berdampak positif terhadap kualitas pembelajaran para santri. "Sehingga para santri atau muridnya jauh lebih cepat menerima pelajarannya, lebih nempel, sehingga kualitas santri-santri semakin meningkat," tambahnya.
Program ini tidak berdiri sendiri, Ahmad menjelaskan pelatihan ini merupakan hasil kolaborasi lintas sektor antara Dompet Dhuafa dan berbagai pemangku kepentingan.
Mulai dari pemerintah kecamatan dan desa, Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Provinsi Jawa Barat, hingga Kantor Kementerian Agama Kabupaten Subang.
"Jadi kita melibatkan semua stakeholder yang ada termasuk peran tokoh masyarakat. Harapannya semakin erat kolaborasi kebaikan ini, maka semakin banyak orang terlibat yang bertanggung jawab dan menjadi keberhasilan program ini," jelas Ahmad.
BACA JUGA: Karang Taruna Desa Tenjolaya Gelar Liga Hebat U-13 antar RW
Pelatihan guru ngaji ini juga menjadi bagian dari program pengembangan kawasan berdaya atau Madaya Dompet Dhuafa. Selain itu juga menjadi salah satu pendekatan khas Dompet Dhuafa dalam membangun masyarakat melalui pendidikan, dakwah, dan ekonomi umat.
"Program seperti ini tidak hanya dilakukan di Cirangkong. Saat ini, kami juga tengah mengadakan kegiatan serupa di wilayah Lampung. Artinya, pelatihan ini dirancang untuk bisa dilakukan secara berskala di berbagai daerah," jelasnya.
Para peserta yang mengikuti pelatihan ini diberikan materi secara komprehensif, tidak hanya terbatas pada bacaan Al-Qur’an, tetapi juga menyentuh aspek teknis dan manajerial.
Materi yang diberikan antara lain teknik pengajaran di kelas, manajemen kelas, pendalaman metode Iqra, hingga pengurusan legalitas operasional lembaga pengajian.
Menurut Ahmad, tantangan zaman modern membuat peran guru ngaji juga harus berkembang. Teknologi yang semakin maju menuntut para pengajar untuk terus berinovasi agar tetap bisa menarik minat murid dalam belajar Al-Qur’an.
"Tantangan bagaimana kita mengajak guru terus berinovasi untuk mengajak murid-muridnya terus mengaji. Sekarang ini zamannya teknologi, jadi harus ada adaptasi," katanya.
Ia pun membagikan beberapa tips kepada para guru ngaji dalam mengembangkan diri. "Mulai dari hati, tingkatkan kapasitas diri, terus menerus membaca literasi, karena setiap hari kita harus menambah keilmuan dan wawasan," pesannya.
Kepala Desa Cirangkong, H. Asep Sutia menyampaikan apresiasi dan dukungannya atas inisiatif Dompet Dhuafa dalam memberdayakan para guru ngaji di wilayahnya.