PasundanEkspres - Apple berencana untuk menggunakan chip M2 Ultra dalam pembuatan pusat pengolahan data yang ditujukan untuk kecerdasan buatan (AI).
Pusat data ini bertujuan untuk menangani perintah-perintah yang terlalu kompleks untuk diproses oleh perangkat pengguna. Sementara itu, tugas pemrosesan perintah sederhana akan tetap dilakukan oleh chip yang ada di dalam perangkat pengguna.
Awalnya, Apple berencana untuk menciptakan chip khusus untuk pusat data ini, dengan tujuan meningkatkan keamanan dan privasi. Rencana ini terungkap dalam makalah yang diberi nama Project ACDC atau Apple Chips in Data Center. Namun, Apple akhirnya memutuskan untuk menggunakan chip prosesor yang sudah ada, menganggapnya sudah memadai dari segi keamanan dan privasi. Hal ini diambil dari laporan yang dilansir oleh PasundanEkspres dari The Verge pada Selasa (14/5/2024).
Chip ini akan dikirimkan ke pusat data Apple dan dioperasikan oleh perusahaan pihak ketiga. Saat ini, Apple memiliki sejumlah server di Amerika Serikat dan sedang membangun sebuah pusat data baru di Waukee, Iowa.
Meskipun Apple tidak bergerak secepat pesaing-pesaingnya seperti Google, Meta, dan Microsoft dalam bidang kecerdasan buatan, namun hal ini tidak berarti mereka tidak melakukan langkah di bidang tersebut. Apple telah melakukan berbagai riset dalam bidang kecerdasan buatan.
Bulan Desember tahun lalu, tim machine learning Apple merilis MLX, sebuah kerangka kerja kecerdasan buatan yang memungkinkan model-model AI beroperasi secara efisien di Apple Silicon. Mereka juga telah merilis beberapa penelitian terkait model-model AI, yang menunjukkan bahwa mereka kemungkinan akan menjalankan model-model AI secara lokal di perangkat dan bagaimana meningkatkan kinerja produk-produk yang sudah ada seperti Siri melalui kecerdasan buatan.
Bahkan, dalam peluncuran iPad Pro terbaru, Apple juga mengumumkan chip M4 yang diklaim memiliki neural engine yang sangat kuat untuk pemrosesan kecerdasan buatan.