Tekno

Microsoft Menutup 4 Studio Game, Termasuk Developer Redfall dan HI-FI Rush

Microsoft tutup 4 Studio Game
Microsoft melakukan penutupan 4 Studio Game termasuk pembuat dari Redfall dan HI-FI Rush. (screenshot @detik.inet)

PasundanEkspres - Microsoft telah mengumumkan penutupan empat studio game Bethesda, termasuk pengembang Redfall dan Hi-Fi Rush, dalam apa yang tampaknya menjadi pukulan telak bagi industri game.

Alasan di balik keputusan ini adalah untuk merampingkan dan mengalihkan prioritas sumber daya, dengan studio Arkane Austin, Tango Gameworks, Alpha Dog, dan Roundhouse Games menjadi korban dari langkah ini. Meskipun detail tentang jumlah kehilangan pekerjaan belum diungkap secara rinci, keputusan ini nampaknya tidak dapat dihindari akan mengakibatkan PHK besar-besaran.

Pemimpin Xbox Game Studios, Matt Booty, mengonfirmasi hal ini melalui email kepada para karyawan, mengungkapkan bahwa beberapa anggota tim akan dialihkan ke studio lain di dalam Bethesda, sementara yang lain mungkin harus meninggalkan perusahaan. "Arkane Austin akan ditutup dengan beberapa anggota tim bergabung dengan studio lain untuk proyek-proyek di Bethesda," ungkap Matt.

Selain itu, tim pengembang di Roundhouse Games akan bergabung dengan ZeniMax Online Studios. Nasib karyawan di Alpha Dog Studios dan Tango Gameworks masih belum jelas, apakah mereka akan dialihkan ke tim lain atau menghadapi PHK.

Matt juga menyatakan bahwa sebagai bagian dari konsolidasi tim studio Bethesda, beberapa posisi di tim penerbitan dan perusahaan Bethesda akan dihapus, sehingga Microsoft dapat berinvestasi lebih dalam pada portofolio game dan IP baru.

Pengumuman ini datang setelah Microsoft memutuskan untuk memberhentikan 1.900 karyawan di divisi game-nya. Reaksi terhadap keputusan ini tidaklah sepi, dengan Dinga Bakaba, Pemimpin Arkane Lyon, menyuarakan ketidakpuasannya di X.com, mengingatkan bahwa industri game adalah tentang menciptakan nilai bagi para penghibur, bukan hanya soal bisnis semata.

Tentunya, kabar ini menjadi berita yang mengguncangkan, menunjukkan bahwa gelombang pemecatan karyawan dalam industri game masih belum mereda, bahkan setelah insiden-insiden sebelumnya sejak tahun 2003. Tercatat hingga Januari 2024, lebih dari 2.700 orang telah kehilangan pekerjaan, dan angka tersebut kemungkinan akan terus bertambah hingga bulan Februari hingga Mei.

Berita Terkait