Daerah

Kades Cibukamanah Fasilitasi UMKM, Produksi Petai Jadi Keripik di Purwakarta

Kepala Desa Cibukamanah
Kepala Desa Cibukamanah, Eni Kurniati saat menujukan keripik petai hasil produksi warga desanya.

PURWAKARTA-Petai atau pete merupakan pohon tahunan tropika dari suku polong-polongan. Petai termasuk tanaman hortikultura, yaitu tanaman buah dan sayur tahunan. 

Aromanya yang khas dan tajam membuat banyak orang menyukainya. Akan tetapi, gegara aroma itu pula tak sedikit orang yang membencinya.

Meski begitu, petai kerap dihidangkan di berbagai rumah makan sunda. Petai juga kerap menjadi bahan tambahan sambal goreng, warnanya yang hijau terang kontras dengan merahnya sambal, sangat menggugah selera.

Nah, yang unik, di Desa Cibukamanah, Kecamatan Cibatu, Kabupaten Purwakarta, ada pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang berhasil mengolah petai menjadi cemilan nikmat.

Bahkan, cemilan yang diproduksinya itu berhasil menghilangkan cita rasa pahit dan mengurangi aroma khas petai, sehingga memiliki nilai ekonomi tinggi. 

Adalah Kepala Desa Cibukamanah, Eni Kurniati, yang memulai terobosan tersebut. Idenya berawal saat Eni menjabat Kades Cibukamanah dan melihat petai di wilayah desanya berlimpah saat panen datang. 

Eni pun mencoba untuk mencari ide agar petai yang melimpah itu bisa dimanfaatkan dan menambah penghasilan bagi masyarakat desanya. 

"Saya pun mengumpulkan ibu-ibu untuk membahas bagaimana mengolah petai ini jadi produk unggulan Desa Cibukamanah," kata Eni kepada wartawan belum lama ini. 

Hasilnya, kata Eni, ibu-ibu sepakat untuk mengolah petai dengan cara yang berbeda dan tercetus lah ide untuk membuat keripik petai. Sempat beberapa kali gagal hingga akhirnya menemukan racikan pas membuat keripik petai.

"Saya bersama ibu-ibu mencoba mengolah petai jadi keripik hingga tiga kali gagal dan pada percobaan ke empat kami berhasil. Kami pun l langsung mencoba produksi dan memasarkaanya," ujar Eni. 

Adapun saat ini, kata dia, penjualan baru secara online dan antarteman. Walau belum masuk ke toko, produk ini sudah pernah dipesan hingga Bekasi dan Karawang. 

Eni pun berharap, produk keripik petai ini dapat dijual di toko-toko bahkan bisa tembus hingga keluar negeri. 

"Untuk pemasaran baru di wilayah Purwakarta, Karawang dan Bekasi saja. Harapannya bisa masuk ke toko-toko ritel, dan bisa dijual sebagai oleh-oleh khas. Untuk harganya satu poch seberat 200 gram hanya Rp 15.000 saja," ucap Eni.(add)

Terkini Lainnya

Lihat Semua