TP PKK Kabupaten Bandung Canangkan Gerakan Sedekah 1 ASN 1 Kg Telur

PELANTIKAN: Ketua TP PKK Kabupaten Bandung, Emma Dety Permanawati saat melantik Ketua TP PKK dan Ketua Posyandu tingkat Kecamatan dan Kelurahan, Selasa (5/8/2025).
KABUPATEN BANDUNG-Dalam rangka mempercepat upaya pencegahan dan penurunan angka stunting di Kabupaten Bandung, Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan dan Keluarga Sejahtera (PKK) Kabupaten Bandung mencanangkan program Gerakan Satu ASN Satu Kilogram Telur. Gerakan ini mengajak seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkab Bandung untuk bersedekah telur setiap bulan.
Ketua TP PKK Kabupaten Bandung, Emma Dety Permanawati, yang juga istri Bupati Bandung, mengungkapkan bahwa saat ini terdapat 2.012 ibu hamil dengan status KEK di Kabupaten Bandung. Oleh karena itu, ia meminta dukungan konkret dari pemerintah daerah. "Gerakan ini menyasar ibu hamil. Menurut data Dinas Kesehatan, sebanyak 2.012 orang ibu mengalami KEK. Untuk itu kami mohon kepada Bapak Bupati agar bisa mengeluarkan kebijakan bagi ASN untuk menyumbangkan satu kilogram telur setiap bulan," kata Emma saat melantik Ketua TP PKK dan Ketua Posyandu tingkat Kecamatan dan Kelurahan, Selasa (5/8/2025).
Emma juga berharap agar para ketua yang baru dilantik dapat menjalankan peran secara maksimal dengan nilai-nilai integritas dan semangat gotong royong.
Menurutnya, TP PKK dan Posyandu merupakan dua pilar penting dalam pembangunan keluarga. "Dengan pengalaman dan dedikasi ibu sekalian, saya optimistis ini akan membawa kemajuan bagi gerakan TP PKK dan pembinaan Posyandu di Kabupaten Bandung," ucapnya.
BACA JUGA: Pasar Desa Tingkatkan Ekonomi Rakyat, DPMD Karawang Dorong Pemdes Tingkatkan Pengelolaan
Ia menegaskan bahwa keberhasilan program tidak hanya ditentukan oleh struktur organisasi, tetapi juga oleh komitmen dan keikhlasan para kader dalam mengabdi kepada masyarakat. "Program prioritas PKK dan Posyandu harus dilaksanakan dengan prinsip kemitraan, keswadayaan, dan kegotongroyongan," tandasnya.
Dengan adanya gerakan 1 ASN 1 Kg Telur, TP PKK Kabupaten Bandung berharap peran seluruh elemen masyarakat semakin nyata dalam menciptakan generasi yang sehat dan bebas stunting. Sementara itu, program tersebut mendapat dukungan penuh dari Bupati Bandung, Dadang Supriatna.
Ia menyebut, program ini merupakan bentuk nyata kepedulian pemerintah terhadap kelompok rentan stunting, khususnya ibu hamil yang mengalami Kekurangan Energi Kronik (KEK). "Program Satu ASN Satu Kilogram Telur ini khususnya menyasar ibu hamil yang mengalami KEK, sebagai kelompok prioritas penerima manfaat," ujar Bupati.
Ia juga mengimbau agar seluruh ASN berpartisipasi aktif dalam mendukung gerakan tersebut. "Saya mengajak kepada seluruh ASN di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bandung untuk berpartisipasi aktif dengan bersedekah telur dalam mendukung program ini," tegasnya.
BACA JUGA: Imigrasi Gandeng Kantor Pos Karawang dan Bentuk Desa Binaan
Bupati juga mendorong pemberdayaan ekonomi keluarga melalui penguatan Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K), penguatan ketahanan keluarga, Gerakan Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), serta digitalisasi data dan pelaporan kegiatan PKK dan Posyandu. "Manfaatkan potensi lokal, dorong wirausaha perempuan, dan dukung pemasaran produk melalui media digital serta Bazar UMKM. Selain itu, mari tingkatkan gerakan PAUD holistik integratif dan edukasi soal bahaya pernikahan dini serta penyalahgunaan media sosial," tambahnya.
Selain meluncurkan program telur untuk cegah stunting, Bupati juga memberikan sejumlah arahan strategis bagi TP PKK dan Posyandu dalam acara pelantikan tersebut.
Ia menekankan pentingnya sinergi lintas sektor untuk mengatasi stunting dan persoalan gizi anak. "Saya minta TP PKK dan Posyandu di semua tingkatan dapat bersinergi dengan puskesmas, kader kesehatan, serta pemerintah daerah dalam intervensi pencegahan dan penanganan stunting, termasuk melalui 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK)," ujarnya.(je/sep)