Daerah

PT KAI Daop 2 Antisipasi 88 Daerah Pemantauan Khusus Mudik Lebaran 2024

PT KAI
ADAM SUMARTO/PASUNDAN EKSPRES SIAP DILEWATI: PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 2 Bandung memastikan prasarana siap dilewati seluruh KA dengan memetakan daerah pemantauan khusus di lintas wilayah kerjanya.

PURWAKARTA-PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 2 Bandung menetapkan masa Angkutan Lebaran 2024 selama 22 hari, mulai 31 Maret - 21 April 2024. Guna memastikan prasarana siap dilewati seluruh KA, KAI Daop 2 Bandung telah siaga dengan memetakan daerah pemantauan khusus di lintas wilayah kerjanya. 

Executive Vice President Daerah Operasi 2 Bandung, Takdir Santoso mengatakan, setidaknya terdapat 88 titik daerah pemantauan khusus dengan rincian 45 titik longsor, 11 titik banjir, 19 titik amblesan/tanah labil, dan 13 titik bangunan hikmat rawan. "Mengingat masa Angkutan Lebaran 2024 akan ada perjalanan 164 KA dengan rincian KA Antarkota sebanyak 44 KA, KA Perkotaan sebanyak 6 KA, KA Tambahan Lebaran sebanyak 14 KA, KA Feeder KCJB sebanyak 44 dan KA Perkotaan KAI Commuter sebanyak 56 KA, kami melakukan upaya-upaya pencegahan potensi gangguan perjalanan KA," kata Takdir lewat rilisnya, Rabu (20/3). 

PT KAI Daop 2 Bandung sendiri melakukan berbagai upaya untuk mendukung masa angkutan Lebaran 2024 berjalan aman dan lancar antara lain pencegahan bencana banjir dengan melakukan normalisasi saluran jalan kereta api dari tumpukan sampah, sedimen (pendangkalan saluran), perkuatan tubuh jalan KA dengan pancangan dari rel bekas dan bronjong. 

Selanjutnya juga dilakukan penanaman pohon akar wangi sejumlah 5.000 pohon untuk mencegah longsor, serta penempatan AMUS (Alat Material Untuk Siaga) di 14 titik yaitu di Stasiun Cibungur, Purwakarta, Cibeber, Rendeh, Padalarang, Cimahi, Bandung, Kiaracondong, Cicalengka, Cibatu, Ciawi, Tasikmalaya dan Banjar. 

AMUS disiapkan untuk mengantisipasi banjir dan ambles di titik Dapsus. AMUS sendiri merupakan alat bantu darurat yang terdiri dari batu balas, bantalan rel, pasir, karung, besi (untuk jembatan), alat penambat rel dan alat siaga lainnya. Persiapan tersebut untuk tindakan cepat ketika terjadi gangguan. "Kami juga menerjunkan petugas dari Daop 2 Bandung untuk melakukan pemantauan di lokasi Dapsus sebanyak 32 petugas dan menambah Petugas Penilik Jalur (PPJ) ekstra sebanyak 60 petugas," ujar Takdir.(add/sep)

 

Berita Terkait
Terkini Lainnya

Lihat Semua