PASUNDAN EKSPRES - Kontroversi film Kiblat akhirnya menemui titik terang, setelah ramai diboikot oleh penonton karena manampilkan poster dan trailer yang tak lazim.
Dilansir dari JawaPos, produser film Kiblat, Agung Saputra yang ditemani oleh tim-nya menemui MUI secara langsung pada (27/3/24) untuk meminta maaf dan bertabayun.
BACA JUGA:Daftar Film dan Serial Baru di Netflix yang Tayang Bulan April 2024
Seperti diberitakan sebelumnya, Wakil Ketua Lembaga Sensor Film (LSF) Ervan Ismail mengatakan, kalau film Kiblat sejatinya belum lulus sensor. Sebab, ada sejumlah materi yang tidak berhasil dilalui dalam tahap peninjauan.
Dikutip dari Instagram @cholilnafis pertemuan itu dihadiri Agung Saputra, Layla, Eko, Ika, dan lain-lain yang didampingi oleh Ustad Syakir diterima langsung oleh Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah Kiai Cholil Nafis dan Wakil Sekjen MUI Kiai Fakhruddin.
BACA JUGA:Sinopsis The Roundup: Punishment (2024), Film Terbaru Ma Dong Seok yang Tayang April
Pada pertemuan itu, tim produser film Kiblat memaparkan isi film, proses pemilihan judul, dan poster. Termasuk soal penyebab adanya kontroversi di masyarakat tentang judul film hingga posternya.
“Walhamdulillah telah disepakati penyelesaian masalah dengan meminta maaf, mengubah judul film, dan posternya. Mudah-mudahan bisa mengakhiri kontroversi dan kreasi anak bangsa tetap jalan pada koridornya,” tulis Cholil dalam postingan reels Instagramnya, Rabu (27/3/24).
BACA JUGA:Captain America vs. Black Panther di Game Marvel 1943: Rise of Hydra
Postingan Cholil tersebut telah memperoleh 21 ribu tayangan dan mendapatkan komentar netizen.
Salah satu akun Instagram @porto_faza mengatakan, pembelajaran: pentingnya menanamkan nilai-nilai edukasi pada dunia entertainment, salah satunya sebuah film.
BACA JUGA:Sinopsis Film Para Betina Pengikut Iblis 2 yang Siap Tayang di Bioskop Malam Jumat Ini
Film Kiblat dibintangi oleh sederet artis seperti terkenal seperti Ria Ricis, Arbani Yasiz, dan Yasmin Napper.
Sementara itu, film Kiblat akan menceritakan perjalanan spiritual seorang gadis yang ditinggalkan oleh Ayahnya yang ternyata seorang pemuka agama di sebuah desa.
(nym)