Isu Sosial yang Diangkat di Film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa yang Bikin Film ini Fenomenal

Poster film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa (dok.instagram/mvppictures_id)
PASUNDAN EKSPRES - Tuhan, Izinkan Aku Berdosa adalah film adaptasi novel karya Muhiddin M Dahlan garapan sutradara Hanung Bramantyo yang sukses jadi perbincangan hangat di media sosial.
Film ini mengangkat isu sosial sensitif yang mungkin saja bagi sebagian orang akan merasa tidak nyaman saat menontonnya.
Nah, sebelum nonton yuk kepoin isu sosial yang diangkat dalam film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa yang bikin film ini fenomenal.
BACA JUGA:5 Film Hanung Bramantyo Adaptasi Novel Best Seller, Tuhan Izinkan Aku Berdosa Salah Satunya
BACA JUGA: Download atau Streaming? Ini Cara Aman Nonton The First Frost Sub Indo!
Angkat kisah seorang perempuan penyintas pelecehan seksual
Film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa pada dasarnya bercerita tentang perjalanan seorang perempuan yang menjadi penyintas pelecehan seksual.
Bukan hanya menyinggung pelecehan seksual, karakter utama perempuan bernama Kiran (Aghniny Haque) juga menghadapi berbagai tudingan dan fitnah karena mengatakan kebenaran.
Belum lagi penindasan dan pengkhianatan yang mendorong Kiran ke jurang prostitusi dan melakukan berbagai upaya balas dendam untuk memuaskan rasa sakit hatinya.
BACA JUGA: Jadwal Tayang Film Bioskop Subang Sabtu Minggu Sekarang! Yuk Buruan Cek
Hanung Bramantyo menggambarkan kisah tersebut dengan sentuhan yang cukup berani, sehingga mungkin akan membuat sebagian penonton merasa tidak nyaman saat menyaksikan film ini.
BACA JUGA:Apakah Bakal Ada Serial The Perfect Strangers Season 2?
Keberadaan organisasi radikal
Selain berani menampilkan isu pelecehan seksual, film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa ini juga menggambarkan ketimpangan kekuasaan antara laki-laki dan perempuan yang sering terjadi di tengah masyarakat.
Isu film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa semakin sensitif karena menghadirkan kultus dalam organisasi agama yang menjadi wadah ketimpangan kekuasaan hingga terjadinya pelecehan seksual.
Seperti dalam novel, film ini juga menggambarkan soal perilaku asusila para politisi yang menyewa pelacur padahal bertingkah bagai orang suci di depan masyarakat.
Film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa merupakan adaptasi dari novel berjudul sama karya Muhiddin M Dahlan yang rilis pada 2003 silam.