SUBANG-Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Subang, Hari Rubiyanto menyampaikan, bahwa volume sampah di wilayah Kabupaten Subang mencapai 880 kubik per hari.
Namun, hingga kini, kemampuan pengangkutan sampah oleh Dinas Lingkungan Hidup baru mencapai 300-350 kubik per hari.
“Sebagian masyarakat telah mengelola sampah secara mandiri sekitar 150 kubik per hari, dan bank sampah atau pengepul yang tersebar di Subang mampu menangani 200 kubik per hari,” terangnya kepada Pasundan Ekspres.
Meski demikian, kata Hari, masih ada sisa 150-200 kubik sampah yang belum terangkut dan belum terlayani oleh Dinas Lingkungan Hidup.
Untuk mengatasi persoalan ini, Dinas Lingkungan Hidup merancang sejumlah strategi pada tahun mendatang.
Salah satunya adalah penambahan sarana dan prasarana kendaraan pengangkut sampah serta pembangunan delapan Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu Reuse, Reduce, dan Recycle (TPS3R) di beberapa kecamatan.
Selain itu, program edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya memilah sampah organik dan anorganik terus dilakukan.
“Saat ini, kami sudah mulai memanfaatkan sampah organik dari restoran, hotel, dan rumah sakit di Subang kota. Sampah organik ini dipilah untuk dijadikan pakan maggot. Program ini baru berjalan dari delapan restoran dengan total pengumpulan sekitar 200 kilogram sampah organik,” jelas Hari.
Hari juga menegaskan bahwa ke depannya, masyarakat diharapkan mematuhi aturan pemilahan sampah. Jika tidak, petugas Dinas Lingkungan Hidup tidak akan mengangkut sampah dari rumah warga.
Menurutnya, langkah-langkah ini diharapkan dapat mengurangi dampak negatif sampah terhadap lingkungan serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah yang berkelanjutan.
“Dengan demikian, Kabupaten Subang dapat mewujudkan lingkungan yang lebih bersih dan sehat bagi warganya,” pungkasnya.(cdp/ysp)