SUBANG–Syifa Fauziah anak muda dari Subang yang saat ini tercatat sebagai mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung jurusan Pendidikan PKN semester V, berhasil meraih juara 2 Duta Baca Provinsi Jawa Barat tahun 2024.
Syifa, yang merupakan putri pertama dari pasangan Unib Sobirin dan Khususiatul Ubudiyah, membawa nama harum Kabupaten Subang dalam ajang bergengsi ini.
Penyerahan penghargaan Duta Baca Provinsi Jawa Barat digelar pada Kamis, 5 Desember 2024. Sebelum mencapai tingkat provinsi, Syifa lebih dulu terpilih sebagai Duta Baca Kabupaten Subang pada Mei 2024. Dalam persiapannya, Syifa menjalankan berbagai program untuk meningkatkan minat baca masyarakat.
Syifa menjelaskan keberhasilannya tidak lepas dari program-program yang ia rancang bersama Reno, rekan sesama Duta Baca Subang. Salah satu program unggulannya adalah "Kadesa" (Kampanye Desa) yang digelar di Desa Sumbersari, Pagaden. Program ini bertujuan memperkenalkan literasi ke masyarakat desa melalui berbagai kegiatan, seperti perpustakaan keliling, kunjungan ke sekolah, dan pengenalan literasi ke TPA-TPA (Taman Pendidikan Al-Qur'an).
“Program ini sudah kami jalankan sejak Mei hingga menjelang kompetisi tingkat provinsi pada November. Poin penting dari ajang ini adalah portofolio dan program yang sudah dijalankan. Jadi, kami benar-benar fokus menjalankan program yang bermanfaat bagi masyarakat,” kata Alumni SMPN 1 Subang ini.
Keberhasilan Syifa ini tidak terlepas dari bimbingan yang selama ini dilakukan oleh Pemda dalam hal ini Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Disparpus) Subang.
Syifa menekankan literasi bukan hanya sekadar membaca dan menulis, tetapi juga mencakup banyak aspek kehidupan, termasuk literasi finansial dan digital.
Di Desa Sumbersari, Syifa dan timnya membantu masyarakat memanfaatkan potensi sumber daya lokal, seperti lele dan bambu, agar bisa diolah menjadi produk bernilai ekonomis.
“Misalnya, di desa tersebut, pendistribusian hasil ternak lele masih dilakukan secara manual dari mulut ke mulut. Kami memperkenalkan cara pemasaran digital melalui platform e-commerce agar hasil mereka bisa lebih dikenal luas,” jelas Ketua Osis MAN 1 Kota Bandung 2020-2021.
Syifa juga mengenalkan platform perpustakaan digital seperti "Simabim Maca", yang memungkinkan masyarakat membaca buku secara online. Hal ini menjadi langkah untuk meningkatkan minat baca di era digital, terutama di kalangan anak-anak yang kini lebih sering terpapar media sosial seperti TikTok.
Ketertarikan Syifa pada dunia literasi dimulai saat pandemi COVID-19. Ketika itu, ia lebih banyak menghabiskan waktu di rumah dan mendapat dorongan dari sang ibu, yang juga gemar menulis.
Berkat dukungan tersebut, Syifa mulai menekuni dunia tulis-menulis dan berhasil menerbitkan buku pertamanya berjudul “It’s About A”, yang telah memiliki ISBN. Saat ini, Syifa sedang menyelesaikan buku keduanya.
“Saya mulai menulis saat pandemi. terus kebetulan mamah suka menulis jadi di perkenalkan ke dunia tulis menulis itu oleh mamah dan itu juga jadi tertarik ke dalam dunia literasi jadi mulai dari nulis,” ungkap Sekretaris Umum BEM HMCH FPIPS UPI 2022-sekarang.(hdi/ysp)