Internasional

Bank-bank Besar di AS Bantu Korban Kebakaran Los Angeles, Adakan Program Disaster Forbearance!

Bank-bank Besar di AS Bantu Korban Kebakaran Los Angeles, Adakan Program Disaster Forbearance!
Bank-bank Besar di AS Bantu Korban Kebakaran Los Angeles, Adakan Program Disaster Forbearance! (Image From: The Epoch Times)

PASUNDAN EKSPRES - Bank-bank besar di AS bantu korban kebakaran Los Angeles. Sebagai respons terhadap kebakaran besar yang melanda Los Angeles, JPMorgan Chase dan Bank of America (BofA) mengambil langkah proaktif dengan memberikan keringanan pembayaran kredit kepada para pelanggan yang terdampak.

Kebijakan ini bertujuan untuk membantu masyarakat yang tengah berjuang menghadapi salah satu bencana alam paling destruktif dalam sejarah kota tersebut.

Bank-bank Besar di AS Bantu Korban Kebakaran Los Angeles 

Chase Home Lending, yang merupakan bagian dari JPMorgan Chase, menyediakan program disaster forbearance bagi nasabah kredit perumahan yang terdampak kebakaran.

Dalam pernyataan yang dirilis pada Senin (13/1/2025), JPMorgan menyebutkan bahwa program ini memberikan opsi kepada nasabah untuk menunda pembayaran kredit mereka atau membayar dengan jumlah lebih rendah secara sementara.

Menurut laporan Reuters, Bank of America juga mengumumkan program serupa, yang memberikan keringanan pembayaran kredit disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing nasabah.

Selain itu, Bank of Montreal, yang berbasis di Kanada, juga memberikan opsi forbearance bagi nasabah terdampak kebakaran. 

Program forbearance dari JPMorgan Chase akan berlaku selama tiga bulan untuk tahap awal, dengan kemungkinan diperpanjang setiap tiga bulan hingga maksimal 12 bulan.

Dalam beberapa kasus tertentu, jangka waktu ini dapat diperpanjang lebih lama, tergantung pada kebijakan investor atau penyedia asuransi terkait.

Selain program forbearance, Wells Fargo turut menunjukkan komitmennya terhadap bantuan kemanusiaan. Bank tersebut mengalokasikan dana sebesar $1,3 juta melalui yayasannya untuk mendukung upaya pemulihan jangka pendek dan panjang akibat kebakaran.

Dana ini akan digunakan untuk membantu masyarakat yang terkena dampak secara langsung maupun untuk memitigasi dampak lebih luas di masa depan.

Bagi para korban kebakaran, bantuan ini menjadi angin segar karena dapat meringankan beban keuangan yang timbul akibat biaya rekonstruksi rumah dan kerugian lainnya.

Namun, bagi pihak perbankan, kebijakan ini juga menjadi tantangan karena risiko keuntungan yang tergerus akibat kredit yang tertunda pembayarannya.

Sementara itu, Laurent Birade, pemimpin praktik industri perbankan di Moody's, menegaskan perlunya bank memahami, mengukur, dan mengelola risiko iklim yang terkait dengan portofolio pinjaman mereka. 

"Institusi keuangan dengan eksposur signifikan terhadap sektor-sektor yang terkena dampak harus menggunakan analisis skenario untuk memastikan operasi keuangan yang lebih tangguh dan berkelanjutan," ujarnya.

Bank yang tidak siap menghadapi risiko iklim mungkin akan menarik diri dari pasar yang rentan terhadap bencana alam, yang pada akhirnya dapat mengurangi akses masyarakat terhadap layanan keuangan.

(ipa) 

Berita Terkait
Terkini Lainnya

Lihat Semua