Internasional

Netanyahu Bersumpah 'Kemenangan Total' di Gaza dan Mengecam Pengunjuk Rasa di AS

Netanyahu Bersumpah 'Kemenangan Total' di Gaza dan Mengecam Pengunjuk Rasa di AS
Netanyahu Bersumpah 'Kemenangan Total' di Gaza dan Mengecam Pengunjuk Rasa di AS (Image From: WHYY)

PASUNDAN EKSPRES - Dalam pidatonya, Netanyahu bersumpah kemenangan total di Gaza dan mengecam pengunjuk rasa di AS.

Dalam sebuah pidato di hadapan Kongres AS pada hari Rabu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berjanji untuk meraih "kemenangan total" dalam melawan kelompok Hamas. Dalam pidatonya, Netanyahu juga mengecam para penentang perang Amerika di Gaza sebagai "orang bodoh".

Netanyahu Bersumpah 'Kemenangan Total' di Gaza 

Sikap Netanyahu yang agresif dalam pidatonya ini bertolak belakang dengan harapan pemerintahan Biden bahwa kunjungan Netanyahu akan menghasilkan kemajuan dalam negosiasi untuk mengakhiri pertempuran yang sedang berlangsung.

Dalam pidato kenegaraannya di hadapan rapat gabungan Kongres, Perdana Menteri Netanyahu berusaha menekankan hubungan yang sudah terjalin lama dan erat antara Amerika Serikat dan Israel. Namun, alih-alih mempererat hubungan, pidato tersebut justru memperparah perpecahan dalam masyarakat Amerika yang diakibatkan oleh konflik di Gaza.

Puluhan anggota parlemen Partai Demokrat memboikot pidato Netanyahu sebagai bentuk penolakan mereka terhadap perang. Di luar Gedung Kongres, ribuan pengunjuk rasa juga mengutuk perang dan krisis kemanusiaan yang terjadi akibat konflik tersebut.

Beberapa protes yang berlangsung di dekat Gedung Kongres saat pidato Netanyahu berlangsung, telah berubah menjadi ricuh. Salah satu kejadian terjadi di Union Station, yang hanya berjarak beberapa ratus meter dari gedung Capitol yang dijaga ketat.

BACA JUGA: Pidato Joe Biden: Saya Putuskan Menyerahkan Obor, Itulah Cara Terbaik Menyatukan Bangsa

BACA JUGA: Tank-tank Israel Bergerak Maju Lebih Dalam ke Gaza, sebabkan Penduduk Melarikan Diri

Di sana, para demonstran melakukan tindakan vandalisme, mencoret-coret patung marmer dan mengganti bendera Amerika dengan bendera Palestina.

Situasi semakin memanas ketika petugas keamanan yang berpatroli di sekitar area Gedung Kongres terlibat perkelahian dengan para demonstran. Petugas mengayunkan pentungan dan menyemprotkan gas air mata untuk membubarkan kerumunan.

Dalam pidato yang berlangsung hampir satu jam di hadapan rapat gabungan Kongres, Perdana Menteri Netanyahu disambut dengan tepuk tangan meriah dari banyak anggota parlemen AS. Namun, banyak anggota Partai Demokrat tetap bersikap tenang dan diam.

Dalam pidatonya, Netanyahu menegaskan bahwa Amerika Serikat memiliki kepentingan yang sama dengan Israel dalam perjuangannya melawan Hamas dan kelompok-kelompok bersenjata yang didukung oleh Iran.

“Amerika dan Israel harus berdiri bersama. Ketika kita bersatu, sesuatu yang sangat sederhana akan terjadi: Kita menang, mereka kalah,” kata Netanyahu, dikutip dari AP News, Kamis (25/7). 

Setelah sebelumnya menerima sambutan meriah, Netanyahu kemudian mengubah nada pidatonya menjadi lebih sinis dan kritis.

Ia mencemooh para demonstran yang melakukan protes terhadap perang Israel di kampus-kampus dan tempat lain di Amerika Serikat. Ia menyebut para pengunjuk rasa tersebut sebagai "orang-orang bodoh yang berguna" bagi musuh-musuh Israel.

Dalam pidatonya, Netanyahu tidak menyinggung secara langsung upaya mediasi yang dipimpin oleh Amerika Serikat selama beberapa bulan terakhir untuk mencapai gencatan senjata dan pembebasan tawanan.

Pernyataannya tidak secara tegas menutup pintu untuk mencapai kesepakatan perdamaian. Namun, ia juga tidak menunjukkan tanda-tanda bahwa ia memang menginginkan adanya kesepakatan tersebut. 

(ipa)

Berita Terkait
Terkini Lainnya

Lihat Semua