Internasional

Korea Utara Mengirim Lebih 13.000 Kontainer Senjata ke Rusia, Korsel dan AS auto Siap-siap

Korea Utara Mengirim Lebih 13.000 Kontainer Senjata ke Rusia, Korsel dan AS auto Siap-siap
Korea Utara Mengirim Lebih 13.000 Kontainer Senjata ke Rusia, Korsel dan AS auto Siap-siap (Image From: The Korea Herald)

PASUNDAN EKSPRES - Korea Utara mengirim lebih 13.000 kontainer yang berisi senjata ke Rusia.  Menurut laporan dari Badan Intelijen Pertahanan yang dikutip oleh Newsweek, Korea Utara diduga telah mengirim lebih dari 13.000 kontainer pengiriman yang dicurigai membawa senjata ke Rusia sejak pertengahan 2022.

Korea Utara telah mengirimkan senjata ke Rusia yang dapat menampung lebih dari 6 juta peluru artileri 152 milimeter melalui pelabuhan Najin di bagian timur selama dua tahun terakhir.

Korea Utara Mengirim Lebih 13.000 Kontainer Senjata 

Jumlah pengiriman yang diungkapkan pada hari Selasa menunjukkan peningkatan dua kali lipat sejak Februari, ketika Menteri Pertahanan Shin Won-sik menginformasikan kepada wartawan bahwa Korut telah mengirim sekitar 6.700 kontainer yang diduga membawa senjata ke Rusia.

Korea Selatan dan Amerika Serikat (AS) telah memantau kemungkinan pengiriman rudal Korut ke Rusia, berdasarkan indikasi bahwa beberapa rudal Rusia yang ditembakkan ke Ukraina memiliki karakteristik serupa dengan rudal milik Pyongyang.

BACA JUGA: Bos Telegram Dilarang Meninggalkan Prancis terkait Penyelidikan Kriminal, Bayar Denda sampai $5,6 Juta

BACA JUGA: Zuckerberg: Pemerintahan Biden Menekan Meta untuk Sensor Konten COVID-19

Selain memantau pengiriman senjata ke Moskow, Seoul dan Washington juga mengawasi semua aktivitas Korut terkait program nuklir dan rudalnya. 

Belum lama ini, Pemimpin Korut Kim Jong Un melakukan pengawasan terhadap uji coba pesawat nirawak atau drone bunuh diri untuk meningkatkan kesiapan perang, serta menyerukan pengembangan dan produksi lebih banyak drone tersebut.

Sementara itu, sebagai imbalan atas dukungan militer, Korea Utara diperkirakan akan menerima bantuan teknologi dari Rusia, terutama terkait program rudal dan satelit pengintai Korea Utara.

Presiden Rusia Vladimir Putin dan pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un, mengadakan pertemuan bilateral pada bulan Juni, di mana mereka menandatangani perjanjian kemitraan.

Sebelum penandatanganan perjanjian tersebut, kedua pemimpin melakukan pembicaraan yang menjanjikan saling memberikan bantuan militer jika salah satu negara diserang oleh pihak lain.

(ipa)

Berita Terkait
Terkini Lainnya

Lihat Semua