PASUNDAN EKSPRES - Fakta tentang tersangka percobaan penembakan Trump. Salah satu kandidat calon presiden Amerika Serikat, yaitu Donald Trump baru saja ditimpa sebuah musibah mengerikan yang hampir merenggut nyawanya untuk kedua kali.
Seseorang baru saja akan melemparkan sebuah tembakan pada calon presiden dari Partai Republik tersebut. namun gagal. Kejadian itu terjadi ketika Trump sedang bermain golf di lapangan West Palm Beach, Florida.
Fakta tentang Tersangka Percobaan Penembakan Trump
Seorang Agen Secret Service berusaha mengejar seseorang yang berada di semak-semak yang tidak jauh dari keberadaan Trump.
Pelaku berlari dan meninggalkan barang-barang miliknya, termasuk sebuah senapan. Namun, tak lama dari situ, pelaku akhirnya ditangkap di sekitar 65 km dari lapangan golf.
Pelaku bernama Ryan Routh yang berusia 58 tahun. Dilansir dari Reuters, ia merupakan kontraktor atap yang memiliki rencana aneh untuk membantu Ukraina melawan invasi Rusia. Ryan Routh didakwa dengan dua kejahatan yang berkaitan dengan senjata api di pengadilan federal di Florida.
BACA JUGA: Tersangka Pecobaan Pembunuhan Trump Telah Mengintai selama 12 Jam
BACA JUGA: Donald Trump Selamat dari Rencana Penembakan yang Kedua
Para pejabat belum menyebutkan motif yang melatarbelakangi alasan mengapa pelaku melakukan percobaan pembunuhan pada Trump.
Diketahui Routh mengejek Presiden Joe Biden di media sosial. Namun, dia kemudian menyebut dukungannya terhadap Trump sebagai "kesalahan besar" dan beberapa kali menyebut mantan presiden itu sebagai "bodoh", "badut", dan "idiot".
Catatan pengadilan menunjukkan bahwa Routh memiliki riwayat pelanggaran lalu lintas, keterlambatan pembayaran pajak, dan penulisan cek palsu.
Namun, pada tahun 2002, dia kehilangan hak untuk memiliki senjata setelah mengaku bersalah atas tindak pidana di North Carolina terkait kepemilikan senjata otomatis yang tidak terdaftar.
Dalam kasus tersebut, Routh melarikan diri saat diberhentikan oleh polisi dekat rumahnya di Greensboro, North Carolina, dan bersembunyi di tempat usahanya di bidang atap selama beberapa jam sebelum akhirnya ditangkap, menurut catatan pengadilan dan artikel berita dari Greensboro News & Record pada tahun 2002.
Routh mengaku bersalah atas kepemilikan senjata otomatis yang tidak terdaftar, yang dianggap sebagai senjata pemusnah massal menurut hukum North Carolina dan dapat dihukum hingga 59 bulan penjara, menurut kantor jaksa wilayah dan panitera Pengadilan Tinggi Guilford County. Dia dijatuhi hukuman percobaan.
Delapan tahun kemudian, dia kembali mengaku bersalah atas tindak kriminal karena kepemilikan barang curian, seperti obor las, gerobak dorong, dan kabel listrik, menurut kantor kejaksaan setempat.
Sebagai pemilik beberapa perusahaan atap, dia juga sering dituntut oleh orang-orang yang menuduhnya tidak membayar tagihan.
(ipa)