PASUNDAN EKSPRES - Masoud Pezeshkian (69) memenangkan pemilihan presiden Iran yang diumumkan pada Sabtu (6/7) dan Pezeshkian akan menjadi presiden ke-9 Republik Islam Iran.
Pemilihan yang diadakan pada Jumat lalu merupakan putaran kedua, di mana lebih dari 60% pemilih Iran memilih untuk tidak berpartisipasi.
Pemilu ini dilakukan untuk menggantikan Ebrahim Raisi yang meninggal dalam kecelakaan helikopter.
Penurunan Partisipasi Pemilih dalam Pilpres Iran 2024
Partisipasi pemilih menurun dalam empat tahun terakhir.
Hanya 48% pemilih yang berpartisipasi dalam pemilu 2021 yang membawa Raisi berkuasa, dan hanya 41% yang berpartisipasi dalam pemilu parlemen pada bulan Maret lalu.
BACA JUGA:Hizbullah Kirim Serangan Udara ke Israel, Perang Arab semakin Memanas
BACA JUGA:Pengiriman Balon Berisi Sampah Dinilai sebagai Bentuk Terorisme Lunak
Pemilu ini berlangsung di tengah ketegangan yang meningkat di Timur Tengah akibat konflik antara Israel dan Hamas di Gaza serta Hizbullah di Lebanon.
Tekanan barat terhadap Iran terkait program pengayaan uranium yang berkembang pesat juga semakin meningkat.
Prospek Kebijakan Masoud Pezeshkian di Masa Depan
Diperkirakan bahwa presiden baru tidak akan membuat perubahan besar dalam kebijakan nuklir atau dukungan terhadap kelompok milisi di Timur Tengah.
Tugas utama presiden adalah menjalankan pemerintahan sehari-hari dan mempengaruhi kebijakan luar negeri dan dalam negeri Iran.
Kemenangan Pezeshkian dirayakan dengan gegap gempita oleh pendukungnya di ibu kota Teheran dan kota-kota besar lainnya.
BACA JUGA:Didesak Mundur, Presiden Joe Biden Teguh Maju di Pemilihan Umum
BACA JUGA:Lebih Jauh Mengenal Pilpres AS 2024 dari Pemilihan hingga Pelantikan
Warga merayakannya dengan berkendara keliling kota, membunyikan klakson, dan menunjukkan sukacita mereka.
Harapan Rakyat Iran
Rakyat Iran berharap terpilihnya presiden baru akan membawa perubahan dalam kebebasan berekspresi sosial dan pendekatan pragmatis dalam hubungan luar negeri.
Harapan utama para rakyat Iran adalah agar isolasi terhadap Iran segera berakhir.
Beberapa pemimpin negara sahabat juga berharap kepemimpinan Pezeshkian akan mendorong Iran menuju dialog damai, terutama terkait program senjata nuklir dan hubungan dengan milisi di Timur Tengah.
Sejalan dengan itu, Pezeshkian menegaskan komitmennya untuk memperbaiki ekonomi yang terpuruk akibat salah urus, korupsi, dan sanksi ekonomi Amerika Serikat.
(pm)