Internasional

Kim Jong Un Eksekusi Mati 30 Pejabat, Ini Alasannya!

Kim Jong Un Eksekusi Mati 30 Pejabat, Ini Alasannya!

PASUNDAN EKSPRES - Kim Jong Un eksekusi mati 30 pejabat. Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, dilaporkan telah memerintahkan eksekusi terhadap 20 hingga 30 pejabat karena diduga gagal mencegah banjir dan tanah longsor parah pada musim panas ini, yang diperkirakan menyebabkan sekitar 4.000 kematian, menurut laporan media Korea Selatan yang dikutip dari The Indian Express.

Kim Jong Un Eksekusi Mati 30 Pejabat 

Chosun TV Korea Selatan, mengutip seorang pejabat anonim dari Korea Utara, melaporkan bahwa Kim Jong Un menuntut "hukuman berat" bagi mereka yang dianggap bertanggung jawab atas "hilangnya nyawa yang tidak dapat diterima" akibat banjir baru-baru ini.

Para pejabat tersebut didakwa atas tuduhan korupsi dan kelalaian, dengan eksekusi yang dilaporkan telah dilakukan pada akhir bulan lalu.

“Telah ditetapkan bahwa 20 hingga 30 kader di daerah yang dilanda banjir telah dieksekusi pada waktu yang sama akhir bulan lalu,” kata pejabat tersebut.

BACA JUGA: Coca-Cola dan Pepsi Menghadapi Boikot di Sejumlah Negara terkait Perang Gaza, Angka Penjualan Menurun Drastis

BACA JUGA: Penembakan di Sekolah Georgia Menewaskan Empat Orang, Pelaku Berusia 14 Tahun

Meskipun identitas para pejabat yang dieksekusi belum diungkapkan, Kantor Berita Pusat Korea Utara (KCNA) melaporkan bahwa Kang Bong-hoon, yang telah menjabat sebagai sekretaris Komite Partai Provinsi Chagang sejak 2019, termasuk di antara para pemimpin yang dicopot dari jabatannya oleh Kim Jong Un.

Menurut Korea Times, jumlah eksekusi mati di depan umum di Korea Utara telah meningkat secara signifikan sejak pandemi Covid-19 dimulai.

Sebelumnya, negara tersebut biasanya melakukan sekitar 10 eksekusi publik setiap tahun, namun angka tersebut kini melonjak menjadi sekitar 100 eksekusi per tahun, menunjukkan peningkatan sepuluh kali lipat.

Diketahui bahwa pada bulan Juli, curah hujan yang tinggi menyebabkan tanah longsor dan banjir yang meluas di seluruh Korea Utara, melenyapkan lebih dari 4.000 rumah dan memaksa 15.000 penduduk untuk mengungsi.

Kim Jong Un secara langsung mengunjungi daerah-daerah yang terkena dampak dan mengakui bahwa dibutuhkan beberapa bulan untuk membangun kembali wilayah yang terendam banjir sepenuhnya.

Pemerintah juga menyediakan tempat penampungan sementara di fasilitas Pyongyang untuk 15.400 orang, termasuk kelompok rentan seperti ibu, anak-anak, orang tua, dan tentara yang cacat.

(ipa)

 

Berita Terkait
Terkini Lainnya

Lihat Semua