PASUNDAN EKSPRES - Israel dan Hizbullah saling menembak, di saat Blinken mendorong perdamaian. Israel melancarkan serangan ke pinggiran selatan Beirut, sementara Hizbullah mengungkapkan bahwa mereka telah menembakkan rudal ke sasaran Israel untuk pertama kalinya.
Di saat yang sama, Menteri Luar Negeri AS, yaitu Antony Blinken sedang berkunjung ke Israel, di mana ia berusaha mendorong perdamaian di Gaza dan Lebanon.
Israel dan Hizbullah saling Menembak, di Saat Blinken Mendorong Perdamaian
Serangan-serangan di pinggiran kota Beirut menciptakan kolom-kolom api yang membumbung tinggi ke langit malam, tak lama setelah juru bicara militer Israel mengeluarkan peringatan evakuasi untuk wilayah tersebut.
Sebuah serangan juga menghantam kantor stasiun penyiaran pro-Iran, Al-Mayadeen, yang menurut pihak stasiun sudah kosong sejak konflik dimulai. Kementerian Kesehatan Lebanon melaporkan satu orang tewas dan lima lainnya, termasuk seorang anak, terluka.
BACA JUGA: Blinken Meminta Israel Berbuat Lebih Banyak untuk Bantuan Kemanusiaan di Gaza
BACA JUGA: Peningkatan Serangan Rusia di Laut Hitam, Sebabkan Penundaan Bantuan ke Palestina
Hizbullah, yang didukung Iran, menyatakan bahwa mereka telah meningkatkan serangan terhadap Israel dengan menggunakan "rudal presisi" untuk pertama kalinya dan mengirim jenis drone baru ke target Israel.
Hizbullah mengatakan bahwa mereka juga telah menargetkan sebuah pabrik militer Israel di pinggrian Tel Aviv.
Sementara itu, militer Israel mengatakan bahwa empat proyektil diidentifikasi telah ditembakkan dari Lebanon, dua berhasil dicegat, satu jatuh di daerah terbuka dan satu lagi diidentifikasi jatuh di daerah tersebut.
Serangan yang semakin intensif terjadi ketika Washington melakukan dorongan besar terakhir untuk perdamaian antara Israel dan kelompok-kelompok yang didukung Iran, Hizbullah dan Hamas, sebelum pemilihan presiden AS pada 5 November yang dapat mengubah kebijakan AS.
Washington telah meminta Israel untuk berbuat lebih banyak untuk membantu warga Gaza, yang telah menghadapi pengeboman hampir setiap hari dan penghancuran rumah-rumah mereka oleh pasukan Israel.
(ipa)