PASUNDAN EKSPRES - Empat belas negara menentang resolusi PBB yang ingin akhiri pendudukan Israel atas Palestina.
Resolusi Majelis Umum PBB yang meminta Israel untuk mengakhiri pendudukan ilegalnya di Palestina dalam waktu satu tahun disetujui dengan dukungan besar.
Empat Belas Negara Menentang Resolusi PBB
Dilansir dari The National News, Amerika Serikat, sebagai sekutu dekat Israel, termasuk salah satu negara yang menolak resolusi tersebut. Sebanyak 124 negara mendukung resolusi tersebut, 14 negara menolaknya, dan 43 negara memilih untuk abstain.
Selain AS, Argentina, Hungaria, dan Paraguay juga menolak resolusi tersebut. Negara-negara penentang lainnya termasuk Palau, Mikronesia, Nauru, Fiji, Tonga, Tuvalu, dan Papua Nugini dari Oseania, serta Malawi dari Afrika Timur dan Ceko dari Eropa.
BACA JUGA: Taubat Bang! Israel Melancarkan Serangan Besar-besaran di Lebanon
BACA JUGA: Billie Eilish dan Finneas Susul Taylor Swift Dukung Kamala Harris di Pilpres AS 2024
Argentina, yang terletak di Amerika Selatan, telah lama memiliki kebijakan pro-Palestina.
Pada bulan Mei, mereka mengambil keputusan dalam pemungutan suara untuk mengakui Palestina sebagai sebuah negara, sebelum kemudian menetapkan Hamas sebagai kelompok teroris dua bulan setelahnya.
Posisi Hongaria terhadap Israel tetap konsisten. Negara ini telah lama menjadi pendukung dan sekutu Israel, serta merupakan satu-satunya negara anggota Uni Eropa yang tidak meminta Israel untuk menghentikan serangannya di Rafah pada bulan Mei.
Resolusi tersebut meminta Israel untuk mematuhi hukum internasional dengan menarik pasukan militernya, segera menghentikan pembangunan pemukiman baru, memindahkan semua pemukim dari wilayah yang diduduki, dan meruntuhkan bagian-bagian tembok pemisah yang telah dibangun di dalam Tepi Barat yang diduduki.
Selain itu, Israel diminta untuk mengembalikan tanah serta aset lain yang telah diambilnya sejak tahun 1967.
Lebih dari 41.200 warga Palestina telah tewas akibat perang Israel di Gaza, sementara 95.550 orang mengalami luka-luka.
Selain itu, setidaknya 10.000 orang dilaporkan hilang dan diperkirakan masih terjebak di bawah puing-puing bangunan yang runtuh.
(ipa)