Nasional

Jelang Kedatangan Paus Fransiskus, Indonesia Jadi Model Keberagaman dan Toleransi Dunia

Jelang Kedatangan Paus Fransiskus, Indonesia Jadi Model Keberagaman dan Toleransi Dunia

PASUNDAN EKSPRES - Pemerintah siap menyambut kunjungan pemimpin Umat Katolik Paus Fransiskus ke Indonesia pada 3-6 September mendatang.

Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia tentunya menjadi momen bersejarah yang penuh makna. 

Sebagai negara dengan populasi terbesar keempat di dunia dan rumah bagi berbagai agama serta etnis, momen kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia ini akan mendapatkan perhatian dari seluruh dunia.

BACA JUGA:Paus Fransiskus Akan Berkunjung ke Indonesia pada 3-6 September, Pemerintah Persiapkan Hal Ini

Perwakilan dari Konferensi Waligereja Indonesia sekaligus Juru Bicara Panitia Kunjungan Paus Fransiskus, Rm. Thomas Ulun Ismoyo, Pr., menyampaikan bahwa kunjungan ini merupakan pengakuan atas status Indonesia sebagai miniatur keberagaman dan toleransi dunia.

Hal ini ia sampaikan dalam Dialog Forum Merdeka Barat 9 (FMB9): 'Kunjungan Paus Fransiskus Simbol Persahabatan Lintas Agama', di Media Center Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta Pusat pada Senin (26/8).

"Kunjungan ini adalah bukti nyata dari pengakuan dunia atas Indonesia yang mampu menjaga kerukunan dalam keberagaman. Alasannya dipilih karena Indonesia hebat di mata Vatican," ucap Romo Thomas Ulun, dikutip dari laman resmi Kominfo, Selasa (27/8).

BACA JUGA:Siap-siap! Ini Jadwal Paus ke Indonesia untuk Kunjungan Kenegaraan

Ia menjelaskan bahwa Paus Fransiskus telah lama mengamati bagaimana Indonesia, sebagai negara dengan mayoritas Muslim terbesar di dunia, tetap mampu memberikan ruang bagi berkembangnya berbagai agama dan budaya.

Romo Ulun menyebut, Paus Fransiskus telah merencanakan untuk mengunjungi Indonesia pada tahun 2020 namun rencana tersebut gagal sebab saat itu dunia tengah menghadapi Pandemi Covid-19.

Ia menambahkan, dalam konteks global, toleransi beragama sering kali menjadi isu yang sensitif, terutama di negara-negara dengan populasi yang sangat beragam. 

Namun, Indonesia berhasil menunjukkan bahwa perbedaan bukan penghalang, melainkan kekayaan yang harus dirawat dan dihormati.

BACA JUGA:Paus Fransiskus: Pesan Perdamaian Yesus Ditenggelamkan oleh Perang yang Sia-sia di Negara Kelahirannya

Keberagaman agama dan budaya yang ada di Indonesia tidak hanya diakui oleh dunia internasional, tetapi juga menjadi salah satu alasan kuat Paus Fransiskus memilih Indonesia sebagai salah satu destinasi kunjungannya.

"Indonesia tidak hanya menjadi contoh bagi negara-negara lain, tetapi juga menginspirasi dalam hal bagaimana masyarakat dengan latar belakang yang berbeda bisa hidup berdampingan dengan damai," ujarnya.

Sementara itu, Paus Fransiskus dijadwalkan akan mengunjungi Indonesia pada 3 September hingga 6 September 2024 dengan berbagai agenda yang telah dipersiapkan oleh Panitia Kunjungan Paus Fransiskus.

Sejumlah rangkaian agenda Paus Fransiskus selama di Indonesia antara lain pertemuan kenegaraan dengan Presiden Joko Widodo, kunjungan ke Masjid Istiqlal, hingga acara puncak yakni perayaan Misa Suci di Gelora Bung Karno (GBK).

Selain itu, Paus juga dijadwalkan untuk bertemu dengan para pemimpin agama dari berbagai keyakinan untuk memperkuat dialog dan kerja sama dalam menjaga perdamaian dunia.

Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia diharapkan akan menjadi momen penting yang tidak hanya memperkuat hubungan antara Vatikan dan Indonesia, tetapi juga mengukuhkan posisi Indonesia sebagai teladan dalam hal keberagaman dan toleransi di mata dunia.

"Ini adalah kesempatan bagi kita semua, masyarakat Indonesia, untuk menunjukkan bahwa keberagaman adalah anugerah dan toleransi adalah kunci bagi perdamaian yang abadi," tandasnya. (inm)

Berita Terkait
Terkini Lainnya

Lihat Semua