Kolaborasi Tiongkok-Indonesia Kereta Api Tanpa Rel di IKN Nusantara

Kolaborasi Tiongkok-Indonesia Kereta Api Tanpa Rel di IKN Nusantara

Kolaborasi Tiongkok-Indonesia Kereta Api Tanpa Rel di IKN Nusantara

PASUNDAN EKSPRES- Pembangunan Infrastruktur Kawasan Nusantara Indonesia (IKN) semakin menarik perhatian dengan investasi yang masuk, terutama dari Tiongkok.

Salah satu hal yang menarik adalah rencana penggunaan transportasi massal yang akan diimplementasikan di sana.

Menteri Perhubungan Indonesia mengungkapkan bahwa investor Tiongkok tertarik untuk berinvestasi dalam proyek kereta api otonom, yang juga dikenal sebagai automated rail transit, di ibukota negara Nusantara.

Pertemuan antara Menteri Perhubungan Indonesia dan Menteri Transportasi Tiongkok membahas potensi kerja sama bilateral di sektor transportasi.

BACA JUGA: PLN Resmi Tawarkan Promo Tambah Daya Listrik Diskon 50% di Bulan Mei 2025, Ini Syarat dan Cara Dapatkannya

Hal ini mencakup penggunaan satu set kereta otonom dengan kapasitas yang cukup besar, kecepatan operasional yang memadai, serta potensi investasi swasta dalam proyek perkereta apian di kota-kota besar Indonesia.

Rencana penggunaan kereta otonom di IKN Nusantara menawarkan beberapa keunggulan yang signifikan.

Dengan kecepatan operasional mencapai 40 km/jam dan kecepatan maksimal 70 km/jam, kereta ini akan menjadi salah satu sarana transportasi utama di kawasan tersebut.

Penggunaan teknologi otonom juga memberikan keamanan dan efisiensi yang tinggi dalam pengoperasiannya.

BACA JUGA: Para Jemaah Haji, Ini Hal yang Dilarang saat Berada di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi

Selain itu, kehadiran kereta otonom ini juga akan menjadi ajang demonstrasi bagi teknologi transportasi terbaru.

China Railway Rolling Stock Corporation (CRRC) akan membawa unit kereta otonom ke Indonesia untuk dipamerkan di IKN Nusantara, yang diharapkan akan memberikan gambaran yang jelas tentang kemampuan dan potensi teknologi ini.

Kerja sama antara Indonesia dan Tiongkok tidak hanya terbatas pada pengembangan kereta otonom, tetapi juga meliputi bidang penerbangan dan pelayaran.

Investasi dari Tiongkok di sektor penerbangan akan membantu memenuhi kebutuhan akan layanan penerbangan di daerah-daerah dengan infrastruktur yang terbatas.

Selain itu, kerja sama ini juga mencakup transfer teknologi dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia di sektor-sektor yang menjadi fokus investasi.

China Railway Group Limited, salah satu investor utama, berencana untuk bekerja sama dengan PT Intilan Terbuka dalam hal ini.

Kolaborasi antara investor asing dan pengusaha lokal diharapkan dapat memberikan dampak positif yang luas, termasuk dalam pembangunan daerah.

Kerja sama antara Indonesia dan Tiongkok dalam pengembangan infrastruktur transportasi, termasuk proyek kereta otonom di IKN Nusantara, menjanjikan banyak potensi.


Berita Terkini