News

Pakar Komunikasi Dr Aqua Dwipayana Ingatkan Hadapi Globallisasasi

Pakar Komunikasi Dr Aqua Dwipayana Ingatkan Hadapi Globallisasasi
Pakar Komunikasi Dr Aqua Dwipayana Ingatkan Hadapi Globallisasasi

BELITUNG - Di era globalisasi dan persaingan yang semakin ketat, perguruan tinggi di seluruh dunia semakin sadar akan pentingnya kemampuan komunikasi dalam memperkuat keberadaan mereka. Ini tidak hanya diperlukan untuk memajukan pendidikan dan penelitian, tetapi juga buat membangun hubungan yang kuat dengan berbagai pemangku kepentingan, dari mahasiswa hingga industri dan masyarakat umum.

Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional Dr Aqua Dwipayana melanjutkan kiprah silaturahim dan Sharing Komunikasi dan Motivasi hingga ke “Bumi Laskar Pelangi” Kabupaten Belitung, Provinsi Bangka Belitung.

BACA JUGA:Pakar Komunikasi Dr Aqua Dwipayana Ingatkan Hadapi Globallisasasi

Setelah Lebaran Idul Fitri 1 Syawal 1445 H dan sesudah kembali dari Taiwan, ini adalah Sharing Komunikasi dan Motivasi pertama yang dilakukan Dr Aqua Dwipayana. Mantan wartawan di banyak media besar itu sengaja memilih melaksanakan lebih dulu di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dari banyak agenda serupa yang telah menantikan kehadirannya.

Doktor lulusan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran yang menempuh studi linier S1 hingga  S3 di bidang Komunikasi tersebut menyampaikan sharing dengan tajuk “Mengoptimalkan Kemampuan Komunikasi Untuk Memajukan Politeknik Belitung” pada Rabu 24 April 2024 di Kampus Politeknik Belitung  Jl. Telex Dalam, Air Ketekok No. 02 Tanjungpandan, Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

BACA JUGA:Pemda Subang Serap Berbagai Usulan Kegiatan untuk Tahun 2025

Pakar Komunikasi Dr Aqua Dwipayana Ingatkan Hadapi Globallisasasi

Dalam paparan menjelang kehadiran di Kabupaten Belitung, Dr Aqua Dwipayana menjelaskan dengan memperkuat kemampuan komunikasi di kampus, dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih dinamis dan produktif, serta membantu mahasiswa menjadi pemimpin yang efektif di masa depan.

“Kemampuan komunikasi yang baik bukan hanya menjadi tambahan, tetapi suatu keharusan dalam lingkungan akademik modern. Mengingat hal ini, perguruan tinggi harus memperhatikan urgensi untuk memperkuat kemampuan komunikasi di kalangan staf, dosen, peneliti, dan mahasiswa,” ucap pria yang hobi silaturahim itu.

BACA JUGA:Kasus Subang: Danu Sebut Ini Dipersidangan, Yosep Terlihat Langsung Panik

Dr Aqua Dwipayana menyinggung pentingnya kemampuan komunikasi ini, mencakup beberapa aspek yang meliputi:

1. Meningkatkan Kualitas Pengajaran:

Dosen yang mampu berkomunikasi baik dapat menyampaikan materi dengan jelas, memotivasi mahasiswa, dan menciptakan lingkungan belajar yang interaktif. Hal ini berdampak pada peningkatan pemahaman, retensi, dan kepuasan mahasiswa terhadap pengajaran di perguruan tinggi.

2. Membangun Hubungan dengan Mahasiswa:

Kemampuan komunikasi yang baik memungkinkan dosen dan staf administratif untuk berinteraksi dengan mahasiswa secara efektif. Ini mencakup memberikan dukungan akademik, menanggapi pertanyaan, dan memfasilitasi diskusi yang memperkaya pengalaman belajar.

3. Memperkuat Reputasi Akademik:

Peneliti yang mampu menyampaikan hasil penelitian dengan jelas dan meyakinkan akan lebih mungkin mendapatkan perhatian dari komunitas akademik dan industri. Komunikasi yang efektif membantu memperkuat reputasi institusi dalam bidang penelitian dan inovasi.

4. Menarik Minat Calon Mahasiswa:

Calon mahasiswa cenderung mencari institusi yang menawarkan pengalaman belajar yang dinamis dan mendukung. Perguruan tinggi dengan staf yang komunikatif dan ramah akan lebih menarik bagi calon mahasiswa.

5. Memperluas Jaringan dan Kolaborasi:

Kemampuan komunikasi yang baik memungkinkan perguruan tinggi untuk menjalin hubungan yang kuat dengan berbagai pihak, termasuk industri, lembaga penelitian, dan masyarakat umum. Hal ini membuka peluang untuk kolaborasi penelitian, magang, dan proyek bersama.

6. Meningkatkan Daya Saing:

Perguruan tinggi yang mampu mengoptimalkan kemampuan komunikasi akan lebih kompetitif dalam menarik dana riset, menarik mahasiswa dan dosen berkualitas, serta membangun kemitraan strategis dengan sektor industri dan pemerintah.

7. Mengelola Krisis dengan Efektif:

Kemampuan komunikasi yang baik juga sangat penting dalam mengelola situasi krisis. Perguruan tinggi harus mampu menyampaikan informasi dengan cepat, jelas, dan akurat kepada seluruh pemangku kepentingan untuk meminimalkan dampak negatif dan mempertahankan kepercayaan.

“Untuk memastikan perguruan tinggi bisa bertahan dan berkembang di tengah persaingan yang semakin ketat, langkah-langkah berikut ini harus diambil. Pertama, perguruan tinggi harus menyediakan pelatihan dan program pengembangan bagi staf, dosen, dan mahasiswa untuk meningkatkan kemampuan komunikasi mereka. Mata kuliah komunikasi harus diintegrasikan ke dalam kurikulum untuk memastikan bahwa setiap lulusan memiliki kemampuan komunikasi yang baik,” kata Dr Aqua Dwipayana menguraikan.

Kemudian, memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk berpartisipasi dalam praktikum dan proyek kolaboratif yang memungkinkan mereka mengasah keterampilan komunikasi dalam konteks nyata. Perguruan tinggi harus memberikan dukungan untuk memfasilitasi komunikasi yang efektif di antara anggota komunitas akademik, baik melalui seminar, forum diskusi, atau platform komunikasi online.

Dengan mengambil langkah-langkah ini, perguruan tinggi dapat memastikan bahwa mereka tidak hanya berhasil bertahan di era yang semakin kompleks ini, tetapi juga berkembang menjadi lembaga yang lebih unggul dan berdampak. Komunikasi yang baik adalah kunci untuk mencapai visi dan misi perguruan tinggi dalam memberikan pendidikan berkualitas, melakukan penelitian yang relevan, dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.

BACA JUGA:Bung Towel Kritik Shin Tae Yong:"Kalau Disuapin Terus Sama Erick Tohir Enak Betul"

Langkah yang Dilakukan

Pria dengan jejaring pertemanan sangat luas tersebut menyodorkan beberapa aspek yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kompetensi komunikasi sekaligus memajukan institusi perguruan tinggi.

“Laksanakan pelatihan komunikasi. Sediakan pelatihan komunikasi bagi staf dan mahasiswa. Ini bisa berupa kursus formal, seminar, atau lokakarya yang membahas berbagai aspek komunikasi, mulai dari komunikasi lisan hingga menulis,” ungkap Staf Ahli Ketua Umum KONI Pusat tersebut.

Dewan Penasihat Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI) Pusat itu juga menyinggung urgensi pembentukan klub atau kelompok diskusi. Bentuk klub atau kelompok diskusi di kampus untuk memfasilitasi praktik komunikasi. Diskusi-diskusi ini dapat membantu dalam mengasah keterampilan berbicara di depan umum, mendengarkan dengan baik, dan berpikir kritis.

Dr Aqua Dwipayana kemudian menegaskan tentang program yang disebut Mentor-Mentee: Bangun program mentor-mentee di mana mahasiswa yang sudah mahir dalam komunikasi membimbing mahasiswa lain yang ingin meningkatkan kemampuan komunikasinya.

“Fasilitasi atau dukung partisipasi dalam kompetisi debat atau pidato. Ini memberi kesempatan bagi mahasiswa untuk berlatih berbicara di depan umum dan memperkuat keterampilan argumentasi,” ucap Dr Aqua Dwipayana.

Penulis buku super best seller Trilogi The Power of Silaturahim itu menambahkan tentang kemungkinan menghadirkan secara spesifik mata kuliah Komunikasi. Ia merekomendiasikan mengintegrasikan studi yang fokus pada komunikasi, baik komunikasi interpersonal, komunikasi massa, atau komunikasi bisnis, tergantung pada kebutuhan dan minat mahasiswa, pada kurikulum secara komprehesif.

“Sediakan juga kesempatan bagi mahasiswa untuk berpartisipasi dalam praktikum atau proyek kolaboratif yang mendorong komunikasi efektif antarindividu dan kelompok. Manfaatkan teknologi untuk meningkatkan komunikasi. Platform pembelajaran online, forum diskusi, dan media sosial kampus juga dapat menjadi sarana bagi mahasiswa dan staf untuk berkomunikasi secara efektif,” ucap Dr Aqua Dwipayana menguraikan.

Pria santun yang hobi membantu sesama itu juga menekankan dukungan pada kemampuan bahasa asing. Jika ada mahasiswa internasional, sediakan program dukungan khusus untuk membantu mereka dalam memperbaiki kemampuan berbahasa. Ini bisa berupa kelas bahasa, klub atau acara budaya, atau tutor bahasa.

“Sediakan beragam kegiatan kampus yang mendorong interaksi sosial dan komunikasi antar mahasiswa dari latar belakang yang berbeda. Berikan umpan balik secara teratur kepada mahasiswa dan staf terkait kemampuan komunikasi mereka. Ini dapat membantu mereka mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan,” ujar motivator yang telah memotivasi jutaan orang baik di Indonesia maupun puluhan negara itu.

BACA JUGA:Kapten Persikas Subang Rudi Hidayat Harus Bangun Chemistry Antar Pemain

Sejarah Politeknik Belitung

Politeknik Belitung merupakan perubahan bentuk dari Akademi Manajemen Belitung berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia No. 108/D/OT/2022 pada tanggal 25 April 2022.

Akademi Manajemen Belitung (AMB) didirikan pada Tanggal 24 Februari 2000 atas gagasan Bupati Belitung Ishak Zainuddin, B.Sc. dan Ketua DPRD Kabupaten Belitung H. Anwar. DM. AMB berdiri di bawah naungan Yayasan Pendidikan Belitung Berehun dengan akta notaris Anwar Junaidi SH Nomor 25 tanggal 24 Februari 2000.

Politeknik Belitung terletak di Jalan Telex Dalam, Air Ketekok,  No. 02 Tanjungpandan, Kepulauan Bangka Belitung. Sebelumnya, pada tahun 2000-2010, Kampus ini menempati gedung Pemerintahan Daerah Kabupaten Belitung yaitu gedung Eks Kawilasi Timah yang beralamatkan di Jalan Depati Gegedek No. 17 Tanjungpandan. Pada tahun 2010 atas bantuan dana dari pemerintah provinsi maka dilakukanlah pembangunan gedung berlantai 2 di Jalan Telex Dalam Air Ketekok. 

Awal berdiri, AMB mempunyai dua Jurusan yaitu Jurusan Manajemen Administrasi dan Manajemen Koperasi, namun karena kurangnya peminat Jurusan Manajemen Koperasi sehingga beberapa tahun kemudian Jurusan Manajemen Koperasi itu dibubarkan dan dibukalah Jurusan Manajemen Informatika pada tahun 2004. 

Pada tahun 2022, saat perubahan bentuk AMB menjadi Politeknik Belitung, ada penambahan satu Program Studi yaitu D4-Usaha Perjalanan Wisata. Jadi, Politeknik Belitung memiliki dua program studi Diploma 3 (D3-Manajemen Administrasi dan D3-Manajemen Informatika), dan satu Program Studi Diploma 4 (D4-Usaha Perjalanan Wisata).

Transformasi AMB menjadi Politeknik Belitung juga diiringi dengan perubahan kepengurusan Yayasan Pendidikan Belitung Berehun (YPBB) pada awal tahun 2023. 

Berikut susunan kepengurusan YPBB tahun 2023:

Ketua Pembina YPBB: Andi Saputra, S.T.

Anggota:  H. Sahani Saleh, S.Sos, H. MZ. Hendra Caya, SE., M. Si,  Yuni Aryani.

Ketua Yayasan YPBB: Marjono

Seketaris: Kasimin, S.IP, MAB

Bendahara: Edi Siswaya,S.A.P

Perubahan kepengurusan YPBB tahun 2023 memberikan harapan dan semangat baru untuk kemajuan Politeknik Belitung dalam menciptakan SDM bermutu dengan slogannya yakni “Perubahan Baru, Bergerak Maju” 

BACA JUGA:Cara Bayar Pajak Kendaraan Bermotor E-Samsat Jabar 2024

Universitas Pertama

Ketua Yayasan Pendidikan Belitung Berehun Andi Saputra menaruh harapan besar agar lahirnya universitas yang ada di Pulau Belitung dapat terwujud, karena kehadiran universitas pertama ini sudah dinantikan masyarakat Belitung.

"Saat ini yayasan kami menaungi Akademi Manajemen Belitung yang telah berubah status menjadi Politeknik Belitung. Besar harapan kami agar politeknik tersebut bisa menjadi universitas," kata Andi saat beraudiensi dengan Penjabat Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Suganda Pandapotan Pasaribu di Wisma Bougenville, Kabupaten Belitung, beberapa waktu lalu.

Ia mengatakan dengan hadirnya universitas di Negeri Laskar Pelangi, masyarakat baik itu di Kabupaten Belitung maupun Kabupaten Belitung Timur yang berkeinginan kuliah tidak perlu lagi ke luar kota seperti saat ini.***

 

Berita Terkait