News

Fakta Buku Sapiens yang Dibaca Zara Anak Ridwal Kamil, Berisi Pemikiran Kontroversial

Fakta Buku Sapiens yang Dibaca Zara Anak Ridwal Kamil, Berisi Pemikiran Kontroversial

PASUNDAN EKSPRES - Buku Sapiens akhir-akhir ini jadi perbincangan hangat netizen di mesia sosial. Pasalnya, buku yang berjudul asli Sapiens Riwayat Singkat Umat Manusia tersebut dibaca oleh Zara anak Ridwan Kamil. 

Seperti yang diketahui, keputusan putri satu-satunya Ridwal Kamil melepas kerudung tersebut masih menuai pro dan kontra di kalangan netizen sampai sekarang.

Menurut netizen, gadis yang akrab disapa Zara itu terpengaruh oleh buku Sapiens yang pernah dibacanya. Buku Sapiens sendiri ditulis oleh sejarawan Israel bernama Yuval Noah Harari.   

BACA JUGA:Nasib Pengemudi Fortuner Arogan yang Gunakan Pelat TNI Palsu

"Sedang belajar mencintai buku nonfiksi," tulis Zara dikutip, Senin (15/4/2024).

Unggahan Zara itupun langsung ditanggapi oleh netizen. Banyak dari mereka menduga jika buku itu yang akhirnya memengaruhi Zara untuk melepas hijab. Mereka menduga buku tersebut memberikan banyak informasi yang bertolak belakang dengan agama yang dianut Zara.

"Ternyata habis baca buku ini, ya. Aku juga dulu pernah terombang-ambing pikiranny setelah baca buku-buku genre ini. Semoga selamat ya," Tulis akun Instagram @nickuyy***.

BACA JUGA:Kisah Supir Bus yang Ajak Makan Semua Penumpang Saat Lebaran, Dapat Donasi Rp 100 Juta!

Dilansir dari gramedia.com, Yuval Harari menceritakan kisah penciptaan dan evolusi umat manusia, menjelajahi cara-cara biologi dan sejarah telah mendefinisikan kita dan meningkatkan pemahaman kita tentang apa artinya menjadi “manusia”.

Dari peran seorang manusia yang berevolusi dalam ekosistem global, hingga memetakan kebangkitan kerajaan.

Sapiens menantang kita untuk mempertimbangkan kembali kepercayaan yang diterima, menghubungkan perkembangan masa lalu dengan masalah kontemporer, dan melihat peristiwa tertentu dalam konteks gagasan yang lebih besar.

BACA JUGA:PDIP Membuka Pendaftaran Pilkada 2024, Kecuali Bobby Nasution, menantu dari Presiden Jokowi

Sapiens membahas sisi yang tak banyak diungkit buku sejarah atau evolusi manusia lain. Seperti bagaimana manusia berangkat dari sekadar satu spesies hewan menjadi makhluk berperadaban, melalui tiga revolusi—Kognitif, pertanian, dan Sains. 

Telusuri peran bahasa, pertanian, sampai gosip dan fiksi dalam kesuksesan manusia, juga arti kebahagiaan manusia dan ujung riwayat spesies kita.

BACA JUGA:Pejabat Bea Cukai Andhi Pramono Dihukum 10 Tahun karena Penerimaan Gratifikasi Rp 58,9 Miliar

Sementara itu, buku Sapiens telah memenangkan berbagai penghargaan internasional. Beberapa di antaranya adalah berhasil menjadi best seller dalam kategori buku sejarah dunia (non -fiksi), best seller versi majalah New York Times, hingga memenangkan award pada even Wenjin Book Award di Tiongkok pada 2015.

Buku ini mendapat pujian karena menceritakan tentang perilaku dan pendekatan historis dalam kajian ilmiah. Selain itu, terdapat pula penjelasan mengenai tiga revolusi penting yang dianggap membentuk jalannya sejarah dunia.

BACA JUGA:Presiden Gelar Ratas Bahas Dampak Geopolitik Timur Tengah terhadap Ekonomi Indonesia

Hanya saja buku tersebut juga dikritik karena menganulir keberadaan agama. Bagi Yuval Noah Harari, agama dibangun di atas mitos. Maksud dia dengan mitos adalah narasi yang tak memiliki rujukan pada objek materiel yang riil.

Profesor sejarah di Hebrew University of Jerusalem itu berpandangan demikian karena, menurutnya, Sapiens memiliki kemampuan khas untuk berbahasa, yang berfungsi untuk membicarakan hal-hal yang tak bisa ditangkap panca indera, dan lalu menggunakannya sebagai alat ikat komunal atau penanda identitas.

(nym) 

Berita Terkait
Terkini Lainnya

Lihat Semua