PASUNDAN EKSPRES-Penegakan aturan dan sanksi yang tegas menjadi kunci penting dalam menjaga keselamatan lalu lintas angkutan umum.
Lemahnya disiplin sejumlah pelaku industri transportasi dalam memenuhi aspek keselamatan yang disyaratkan regulasi menjadi celah hadirnya risiko kecelakaan.
Berkaca pada kecelakaan maut Bus Trans Putera Fajar yang mengangkut rombongan pelajar dari SMK Lingga Kencana Kota Depok mengalami kecelakaan maut di Ciater, Kabupaten Subang, pada Sabtu (11/5) malam.
Kepala Kompolnas Republik Indonesia, Puji Hartanto menyampaikan, adanya kendala dari sisi kendaraan yang menimbulkan keprihatinan serius terhadap keselamatan.
“Berdasarkan peninjauan di tempat kejadian perkara (TKP), ternyata kendaraan yang terlihat ada perbedaan antara penampilan luar dan kondisi bagian dalamnya,” terangnya.
Dia menyebut, menurut pihak yang terlibat dalam penyelidikan, hal ini merupakan faktor yang dapat meningkatkan risiko kecelakaan.
Dari pantaun Pasundan Ekspres banyak kejanggalan dari interior bus Trans Putera Fajar. Mulai dari pintu penyekat antara sopir dan penumpang yang hanya menggunakan triplek dengan tuas engsel.
Kemudian, bus bagian belakang samping kanan yang terlihat di mana kursi bus bagian belakang berbeda dengan kursi bus bagian depan.
Perbedaan itu terlihat dari perbedaan warna. Kursi bus belakang terlihat sudah agak usang dan berwarna krem dan coklat agak tua kemudian kursi bagian depan terlihat nampak seperti baru berwarna cokelat bata dan krem.
Sisi bus kanan bagian belakang yang rusak juga terlihat modifikasinya menggunakan seng, dan bagian bawah bagasi terlihat sudah tidak layak dan berkarat dan dilapisi walpaper dinding berwarna abu.
Bus dengan casis keluaran 2006 ini juga memiliki mesin lama yang berada dibagian depan bus, dan dari semua bodi bus tertempel timpaan stiker.
Sementara itu, Kabid Lantas Dishub Subang, Djamaludin menyebut kendaran sudah melewati batas waktu uji pada 6 Desember 2023.
“Terkait Perusahan Otobus (PO) yang berasal dari Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah pihak PO belum dapat ditemui,” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Kecelakaan maut ini bermula saat bus melaju dari arah selatan menuju utara pada jalan yang menurun. Bus tersebut oleng ke kanan dan menabrak kendaraan merek Feroza dari arah berlawanan.
Bus dengan nomor polisi AD 7524 OG itu pun terguling miring ke kiri dengan posisi ban kiri di atas, lalu tergelincir dan menabrak tiga motor yang parkir di bahu jalan.
Bus yang berisi puluhan penumpang itu terhenti setelah menabrak tiang yang ada di bahu jalan arah Subang menuju Bandung tepat di depan Masjid As Saadah.
Sebanyak 11 orang meninggal dunia akibat peristiwa itu. Korban terdiri dari sembilan orang siswa SMK Lingga Kencana Kota Depok, seorang guru, dan seorang warga di sekitar tempat kejadian. (cdp)
CINDY DESITA PUTRI/PASUNDAN EKSPRES.
Petugas gabungan saat melakukan investigasi dan pengujian kendaraan bus Putera Fajar.